Bahan tambahan makanan adalah produk yang ditambahkan ke makanan untuk meningkatkan keamanan, kinerja, rasa, tekstur, atau penampilan. Makanan olahan di supermarket semuanya mengandung bahan tambahan makanan, dan banyak orang juga menggunakan bahan tambahan makanan di rumah saat menyiapkan makanan atau mengolah makanan agar bisa disimpan dengan aman. Ada sejumlah jenis yang berbeda, termasuk aditif alami dan buatan. Sebagai aturan umum, bahan tambahan yang digunakan harus tercantum pada label produk makanan.
Sementara banyak orang berpikir aditif makanan sebagai penemuan buatan abad ke-20, orang sebenarnya telah menggunakan aditif dalam makanan selama ribuan tahun. Garam, misalnya, telah digunakan secara historis sebagai pengawet dan penambah rasa di banyak budaya, termasuk Cina Kuno, Mesir, Roma, dan Yunani. Orang juga telah menggunakan asam untuk pengawetan, atau herba untuk pengawetan dalam proses seperti pengasapan dan pengeringan.
Beberapa bahan tambahan makanan dirancang untuk meningkatkan rasa. Penambah rasa mungkin alami atau buatan, termasuk hal-hal seperti garam, monosodium glutamat, dan rempah-rempah seperti vanila. Penambah tekstur dapat digunakan untuk membuat makanan terasa lebih lembut, lebih kencang, lebih kenyal, atau lebih renyah, antara lain. Aditif warna dapat digunakan untuk membuat makanan lebih menyenangkan secara visual, atau untuk membantu makanan mempertahankan warna alami. Nitrat, misalnya, digunakan dengan daging agar tetap terlihat merah muda dan segar.
Salah satu kelompok bahan tambahan makanan yang paling penting adalah pengawet dan penstabil, yang menjaga makanan tetap aman untuk dimakan dengan membantu mempertahankan integritasnya. Tanpa menggunakan pengawet, banyak makanan akan membusuk, dan juga berpotensi menjadi sarang bakteri berbahaya dan organisme lain yang dapat membuat orang sakit. Aditif juga dapat meningkatkan konsistensi dan keandalan, seperti misalnya dalam hal aditif termasuk dalam tepung sehingga akan berperilaku andal dalam memanggang, atau agen anticaking ditambahkan ke baking powder agar tidak menggumpal.
Di Uni Eropa, bahan tambahan makanan diidentifikasi dengan nomor-E. Di wilayah lain di dunia, aditif dapat didaftar berdasarkan nama atau kode numerik. Sementara perusahaan harus mengungkapkan aditif mana yang mereka gunakan, mereka tidak perlu mengungkapkan konsentrasi atau jumlah, yang merupakan sesuatu yang penting untuk diingat.
Beberapa bahan tambahan makanan telah dikaitkan dengan masalah kesehatan, dan beberapa orang sangat mengkhawatirkan penggunaan bahan tambahan buatan dalam makanan mereka. Pemerintah berkewajiban untuk menyelidiki masalah keamanan dan membuat rekomendasi seperti menghapus aditif dari pasar atau memaksa perusahaan untuk menggunakan lebih sedikit aditif jika masalah keamanan ditanggung. Individu dengan kondisi medis tertentu mungkin menemukan bahwa aditif yang aman berbahaya bagi mereka, sehingga penting untuk berbicara tentang makanan yang aman dan berbahaya dengan seorang profesional medis ketika membahas pengelolaan penyakit.