Tart nanas, juga dikenal sebagai gulungan nanas Malaysia, adalah salah satu camilan paling dasar dan berharga dari perayaan Tahun Baru Imlek. Dengan sejarah dan tradisi yang begitu panjang, variasi kue kering ini hampir sama banyaknya dengan dapur tempat mereka disiapkan. Terlepas dari resep yang digunakan, kue tar nanas berukuran gigitan terdiri dari kulit pastry yang lembut dan rapuh yang dipasangkan dengan isian nanas yang manis dan kenyal. Meskipun memakan waktu untuk membuatnya, banyak orang merasa Tahun Baru Imlek tidak akan lengkap tanpa kue tar nanas.
Ada tiga bentuk dasar yang digunakan saat membuat kue tart nanas. Yang paling mudah adalah bentuk datar, yang kemudian di atasnya diberi isian bola dan terkadang pola kisi-kisi saling silang. Bentuk lain yang umum, tetapi lebih menantang adalah gulungan terbuka, atau bentuk Nastar. Tukang roti berpengalaman sering membuat kue tar nanas dalam bentuk nanas kecil, jeruk, dan bahkan mawar.
Isian tradisional untuk kue tar nanas terbuat dari nanas segar, yang diparut dengan tangan agar seratnya tetap utuh. Zaman modern sering membutuhkan jalan pintas, sehingga nanas kalengan sering diganti dengan yang segar. Pemarutan dapat dilakukan dalam food processor jika diinginkan, yang akan memberikan isian dengan tekstur yang lebih halus daripada metode tradisional. Isi nanas mendapatkan rasa yang berbeda dari dimasak perlahan selama beberapa jam dengan gula, kayu manis, cengkeh dan adas bintang. Karena waktu yang dibutuhkan untuk membuat isian, beberapa pembuat roti modern memilih selai nanas yang dibeli di toko, yang memiliki tekstur dan rasa yang berbeda dari buatan rumah, tetapi tetap menghasilkan kue yang luar biasa.
Ciri khas kue tar nanas adalah kulitnya yang lembut dan bermentega. Meskipun ada banyak resep berbeda yang tersedia, semuanya berbagi proporsi mentega dan telur yang banyak dengan tepung, yang memberikan tekstur unik pada kue tersebut. Mentega biasanya dipotong menjadi tepung menggunakan pemotong kue, garpu garpu, atau jari sampai menyerupai remah-remah halus. Setelah penambahan sisa bahan, adonan dikerjakan sampai tercampur saja; menguleni berlebihan akan menyebabkan kue kehilangan teksturnya yang ringan dan lembut. Adonan kemudian didinginkan setidaknya selama satu jam, dan dapat dikembalikan ke lemari es untuk pendinginan tambahan jika terlalu lunak untuk diolah.
Merakit kue tar sering kali merupakan tugas sosial yang menarik teman dan anggota keluarga ke dapur untuk membuat kue dan mengobrol di sore hari. Isian nanas pertama-tama digulung dengan tangan menjadi bola-bola kecil; ini membutuhkan sentuhan yang cepat dan ringan karena isiannya bisa lengket dan sulit ditangani. Setelah isian siap, pastry disiapkan menggunakan satu atau lebih dari tiga bentuk dasar. Kue tart datar dapat dibuat menggunakan pemotong kue bundar standar, tetapi cetakan kue tar nanas tradisional menghasilkan tepian berpola yang indah dengan lekukan yang sudah ditekan ke tengah. Setelah isian diletakkan di tengah, kemudian bisa ditutup dengan pola kisi-kisi yang terbuat dari adonan pastry tambahan, atau dibiarkan kosong.
Cetakan nastar terkadang digunakan untuk membuat bentuk gulung nanas. Cetakan ini dapat berupa ujung khusus yang ditempatkan di ujung kantong kue atau alat pengepres kue, tetapi desain yang paling sederhana terdiri dari kerucut plastik yang digunakan untuk menekan adonan dengan ibu jari. Setelah menekan strip panjang pastry, bola isian ditempatkan di salah satu ujungnya dan strip pastry melilitnya, membiarkan ujung gulungan terbuka.
Kue tar nanas umumnya dipanggang dalam oven dengan suhu antara 300-350 derajat F (148.9-177.8 derajat C) selama 10 hingga 18 menit. Variasi suhu dan waktu disebabkan oleh perbedaan preferensi individu; waktu memanggang yang lebih pendek menghasilkan kue berwarna lebih terang dengan bagian tengah nanas yang lebih empuk. Beberapa pembuat roti menambahkan pencuci telur sebelum, selama, atau segera setelah dipanggang untuk memberikan hasil akhir yang lebih cokelat keemasan dan mengkilap pada kue. Berbagai macam pilihan untuk membuat kue tar nanas memberi setiap pembuat roti kesempatan untuk bereksperimen dan membuat camilan meriah ini menjadi milik mereka sendiri.