Roti Pullman adalah jenis roti yang terutama dipanggang dalam wajan yang memberikan tampilan yang benar-benar persegi dan bagian atasnya rata. Nama roti ini diperkirakan berasal dari kehadirannya di gerbong kereta Pullman tahun 1800-an, karena bentuk roti yang persegi dan bagian atasnya yang rata membuat roti lebih mudah ditumpuk. Pekerja kereta api mampu memuat lebih banyak roti di area yang kecil dibandingkan dengan jenis roti lain dengan bagian atas yang membulat. Meski nama resminya memiliki akar sejarah, di zaman modern ini roti lebih sering disebut roti sandwich atau sandwich loaf.
Ragi dan tepung putih biasanya membentuk dasar adonan untuk roti Pullman. Bahan lain yang sering digunakan dalam resep roti Pullman antara lain mentega cair, gula, atau garam. Rasio bahan penyedap tambahan ini biasanya tergantung pada tingkat rasa manis atau gurih yang disukai untuk produk jadi, tetapi umumnya hanya sejumlah kecil bahan yang digunakan untuk menjaga rasa ringan khas roti dan membuatnya serbaguna untuk berbagai hidangan.
Proses pembuatan roti Pullman biasanya dimulai dengan mencampur ragi dengan air hangat dan mencampurnya dengan tepung putih dan bahan pilihan lainnya. Setelah adonan tercampur, biasanya membutuhkan waktu sekitar satu jam untuk mengembang, atau waktu yang cukup untuk adonan kira-kira berukuran dua kali lipat. Setelah adonan mengembang, adonan dapat diremas dan dibiarkan mengembang selama satu jam lagi untuk memberikan tekstur yang lebih ringan dan lembut pada roti.
Roti Pullman umumnya tidak dibentuk dengan tangan menjadi roti. Sebagai gantinya, panci roti khusus yang dikenal sebagai panci Pullman secara tradisional digunakan untuk membentuk bentuk persegi khas roti. Loaf pan memiliki bentuk persegi panjang yang sempit dan memiliki penutup, yang membantu membentuk bagian atas roti yang rata. Setelah adonan roti siap, dimasukkan ke dalam loyang dan dipanggang dengan tutupnya agar bagian atasnya tidak membulat seperti roti tradisional yang dipanggang tanpa ditutup.