Apa Itu Ayam Ketumbar?

Ayam ketumbar sering menjadi hidangan utama makanan, menggabungkan ayam dengan ketumbar, ramuan yang juga disebut peterseli Cina atau daun ketumbar. Ketumbar dapat dimasak dengan ayam dengan berbagai cara, seperti bumbu rendaman atau pesto. Hidangan ini bisa memberikan banyak manfaat kesehatan, baik melalui konsumsi daun ketumbar maupun ayamnya. Meskipun ayam ketumbar adalah hidangan populer, banyak orang tidak menikmati rasa ketumbar, menjadikannya hidangan yang harus dimasak hanya setelah koki menanyakan preferensi pribadi tamunya.

Salah satu metode memasak ayam ketumbar yang paling populer adalah melalui rendaman. Ketumbar dapat dikombinasikan dengan sejumlah bahan, seperti air jeruk nipis, jus lemon, tequila, dan madu. Potongan ayam kemudian dapat ditambahkan ke rendaman selama beberapa jam atau lebih. Setelah ayam menyerap bumbu marinasi, ayam bisa dipanggang, dipanggang, atau digoreng.

Beberapa orang mungkin lebih suka daun ketumbarnya ditambahkan ke gosok kering. Misalnya, ketumbar dapat ditambahkan berbagai bahan, seperti paprika, bawang putih, merica, atau garam. Untuk versi ayam ketumbar yang lebih manis, ketumbar dapat ditambahkan ke gula merah, kayu manis, pala, dan cengkeh. Hidangan ini juga bisa dibuat cukup pedas dengan cabai rawit, bawang putih, jinten, dan bubuk bawang merah.

Cara populer lainnya untuk membuat ayam ketumbar adalah dengan menggunakan ketumbar sebagai pesto. Ketumbar dapat ditambahkan ke blender atau pengolah makanan, bersama dengan minyak zaitun, keju Parmesan, bawang putih, garam, dan merica. Saat campuran dihaluskan, itu bisa diletakkan di atas ayam dan dipanggang. Alternatifnya, pesto bisa ditambahkan ke ayam yang sudah dipotong-potong, setelah dimasak.

Ayam ketumbar memiliki banyak manfaat kesehatan, terutama jika daging dada ayam yang digunakan tanpa lemak. Ayam menyediakan protein untuk tulang dan otot manusia. Ketumbar menyediakan zat besi dan magnesium. Selain itu, sangat membantu untuk masalah pencernaan, radang sendi, dan infeksi pada saluran kemih. Hal ini juga dianggap untuk mencegah penyakit bawaan makanan, seperti yang dari bakteri salmonella. Penelitian telah menunjukkan bahwa itu mungkin bertanggung jawab untuk mengurangi kadar kolesterol juga.

Semua individu tidak memiliki apresiasi yang sama untuk rasa ketumbar. Akibatnya ayam ketumbar mungkin bukan hidangan untuk semua orang. Beberapa orang mengklaim bahwa ramuan itu berbau mirip dengan kutu busuk, sabun, atau losion. Para peneliti percaya bahwa respons negatif awal ini dapat diatasi, tetapi mungkin perlu waktu. Bagi yang ingin mencoba ayam ketumbar, beberapa orang mengklaim bahwa jika daunnya diremas, baunya yang menyengat menjadi lebih ringan dan lebih bisa ditoleransi.