Apa itu Aktiva Lancar Bersih?

Ada beberapa cara untuk menilai sebuah perusahaan dan menentukan apakah itu mungkin merupakan investasi yang sehat. Dalam akuntansi, terdapat rumus aktiva lancar yang menjadi tolok ukur kondisi keuangan suatu perusahaan. Yang dimaksud dengan “aktiva lancar bersih” adalah nilai total aktiva lancar perusahaan setelah dikurangi seluruh kewajiban lancarnya. Ini adalah aset berwujud yang dapat mencakup uang tunai, inventaris, dan piutang, yang merupakan uang yang terutang kepada perusahaan. Juga dikenal sebagai modal kerja, aset lancar bersih adalah cerminan kesehatan jangka pendek perusahaan di neraca, yang merupakan laporan keuangan yang diajukan ke badan pengawas di suatu wilayah.

Jika aset lancar bersih cukup untuk membayar kewajiban lancar, ada rasio modal kerja positif. Dalam hal aset tidak mencukupi untuk memenuhi kewajiban utang jangka pendek, kreditur tidak akan dibayar, dan terdapat modal kerja negatif. Jika kewajiban terus melebihi aset selama periode waktu yang lama, itu bisa menyebabkan perusahaan mengajukan kebangkrutan. Skenario ini bisa menandakan bahwa pendapatan atau penjualan menurun sementara komponen piutang pada neraca menurun, yang akan menjadi tanda peringatan bagi investor.

Ada berbagai jenis aset lancar yang merupakan aset lancar bersih. Mereka mungkin termasuk uang tunai atau aset lain yang dapat dilikuidasi atau diubah menjadi uang tunai dalam waktu yang relatif singkat. Fitur mungkin termasuk aset yang dapat dijual atau dikonsumsi dalam waktu satu tahun tanpa mengganggu operasi bisnis sehari-hari. Selain uang tunai, aset lancar mungkin termasuk mata uang dan rekening deposito, piutang dan surat berharga jangka pendek seperti saham yang dapat dilikuidasi dengan cepat. Selain itu, persediaan dan biaya dibayar di muka, termasuk asuransi, adalah semua jenis aset lancar.

Selain membayar kewajiban utang jangka pendek, perusahaan mungkin menggunakan aset lancar bersih untuk mendanai inisiatif ekspansi jangka pendek atau untuk pengeluaran yang tidak direncanakan. Investasi yang kurang likuid dan tidak dapat dengan mudah dikonversi menjadi uang tunai dianggap sebagai investasi jangka panjang. Aset ini dapat mencakup real estat, obligasi, dan peralatan perusahaan. Aset jangka panjang dirancang untuk dimiliki oleh perusahaan selama lebih dari satu tahun.

Ekonom Benjamin Graham mengembangkan strategi perdagangan yang terkait dengan pembelian saham yang diperdagangkan di bawah nilai aset lancar bersih. Ini didasarkan pada perbandingan harga saham dengan jumlah aset lancar bersih. Saham yang diperdagangkan secara signifikan di bawah nilai ini berpotensi menjadi investasi murah.