Apa Peran Risiko dalam Penganggaran Modal?

Anggaran modal bisnis adalah strateginya untuk menghasilkan proyek dan ide yang mendanai perusahaan. Arti risiko berbeda tergantung pada konteksnya, bahkan ketika membahas risiko dalam hubungannya dengan penganggaran modal. Umumnya, risiko bisnis berarti membelanjakan dana perusahaan untuk suatu proyek, atau investasi, yang mungkin atau mungkin tidak menghasilkan pendapatan. Dengan risiko dalam penganggaran modal, istilah ini berarti perhitungan potensi variabilitas keuangan dalam pendapatan dari proyek atau ide.

Risiko dalam penganggaran modal memiliki tiga tingkat yang berbeda: risiko proyek yang berdiri sendiri, risiko kontribusi proyek terhadap perusahaan, dan risiko sistematis. Risiko berdiri sendiri mengukur potensi proyek tanpa memperhitungkan risiko potensial yang ditambahkan proyek baru ke aset perusahaan yang ada dan proyek lainnya. Faktor risiko kontribusi-ke-perusahaan dalam dampak potensial proyek pada proyek dan aset lain. Menganalisis risiko sistematis berarti mempertimbangkan proyek dari sudut pandang pemegang saham.

Risiko berdiri sendiri dan risiko kontribusi terhadap perusahaan dalam penganggaran modal untuk perusahaan perdagangan saham hanya digunakan sebagai pertimbangan dan titik awal untuk perhitungan risiko. Untuk sebagian besar, manajer keuangan terutama tertarik pada risiko sistematis. Mengandalkan perhitungan risiko yang berdiri sendiri tidak praktis karena risiko proyek hampir selalu terdiversifikasi di seluruh perusahaan. Bergantung pada faktor risiko kontribusi-ke-perusahaan sedikit lebih realistis, tetapi risiko bagi pemegang saham sering kali berakhir hilang dalam diversifikasi.

Investasi pemegang saham merupakan bagian penting dari pendanaan perusahaan. Pemegang saham biasanya mengharuskan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan, membayar dividen, dan tampak cukup sehat secara finansial untuk menjaga harga saham relatif tinggi. Meningkatkan pendapatan dan menjaga kesehatan keuangan juga sangat bermanfaat bagi korporasi, sehingga risiko sistemik adalah perhitungan risiko yang paling sering digunakan dalam penganggaran modal. Jika sebuah perusahaan tidak menawarkan saham atau memiliki pemegang saham, maka manajer keuangan menggunakan perhitungan risiko kontribusi-ke-perusahaan.

Manajer keuangan dapat memasukkan risiko sistematis ke dalam penganggaran modal menggunakan salah satu dari dua strategi: pendekatan ekuivalen kepastian atau tingkat diskonto yang disesuaikan dengan risiko. Pendekatan ekuivalen kepastian menghitung risiko dengan secara teoritis menghilangkan risiko dari arus kas, kemudian memprediksi berapa banyak uang tunai yang dapat dibelanjakan dan untuk apa uang tersebut dapat dibelanjakan. Akhirnya, manajer keuangan mendiskontokan arus kas kembali ke masa sekarang, dengan potensi pengeluaran yang sama dengan risikonya. Tingkat diskonto yang disesuaikan dengan risiko menggunakan perhitungan tingkat pengembalian yang diharapkan untuk menyesuaikan pengeluaran modal dengan menghitung ulang dan menyesuaikan secara berkala, atau ketika perusahaan mempertimbangkan untuk menambahkan proyek baru.