Apa itu Laba Bersih?

Laba bersih adalah jumlah uang yang diperoleh atau dikumpulkan perusahaan, setelah pengeluaran, dalam jumlah waktu tertentu. Ini biasanya dihitung dengan mengambil jumlah total pendapatan yang diterima perusahaan dan mengurangkan jumlah total pengeluaran dari angka ini. Perhitungan ini meninggalkan angka yang disebut laba bersih. Dalam banyak kasus, laba bersih perusahaan disebut sebagai bottom line. Ini pada dasarnya adalah jumlah uang yang benar-benar dihasilkan perusahaan setelah mempertimbangkan semua uang yang harus dibayarkan.

Istilah laba kotor dan laba bersih sering digunakan dalam akuntansi. Dalam kebanyakan kasus, laba kotor adalah angka yang mewakili jumlah pendapatan yang diterima perusahaan atau pelaku bisnis, setelah mempertimbangkan jumlah uang yang dihabiskan untuk membuat atau membeli produk yang dijualnya atau menyediakan layanannya. Jika pemilik tunggal, misalnya, membuat undangan khusus, dia mungkin mendapatkan $500 Dolar AS (USD) dalam satu pesanan. Dia mungkin, bagaimanapun, menghabiskan $200 USD untuk persediaan yang digunakan untuk memproduksi pesanan dan pencetakan. Dalam kasus seperti itu, $300 USD akan menjadi keuntungan kotornya.

Laba bersih sedikit berbeda dengan laba kotor. Untuk menghitungnya, seseorang memulai dengan laba kotor dan mengurangi total pengeluaran yang dia miliki untuk menjalankan bisnisnya dalam periode waktu tertentu. Misalnya, sebuah perusahaan dapat menjual ponsel dan menghasilkan penjualan total $10,000 USD selama sebulan. Untuk mendapatkan laba bersih, perusahaan dapat mengurangi total pengeluarannya, termasuk pajak, upah, dan pengembalian uang dari jumlah ini. Jumlah yang tersisa akan dianggap sebagai laba bersihnya.

Sangat mudah untuk membingungkan laba bersih dan laba kotor, karena keduanya sangat terkait. Padahal keduanya sangat berbeda. Laba kotor adalah jumlah yang jauh lebih bertarget. Ini hanya melibatkan penghitungan pendapatan yang diterima dan pengeluaran yang dapat secara langsung dikaitkan dengan pembuatan, produksi, pembelian, atau penyediaan produk atau layanan. Ini mungkin termasuk biaya penjualan dan biaya pengiriman dalam banyak kasus.

Laba bersih biasanya lebih ekspansif. Ini sering kali mencakup semua biaya menjalankan bisnis dari mana produk atau layanan dijual. Misalnya, mungkin termasuk biaya seperti tagihan telepon, listrik, sewa, penggajian, pemasaran, dan bahkan biaya yang berhubungan dengan kendaraan.

Sementara laba bersih dan laba kotor digunakan dalam akuntansi, banyak orang menganggap perhitungan bersih sebagai ukuran kesuksesan bisnis yang lebih akurat. Ini menunjukkan berapa banyak uang yang sebenarnya dihasilkan oleh usaha bisnis. Dengan demikian, menghitungnya dapat membantu seorang pebisnis menentukan apakah bisnisnya menghasilkan cukup uang atau tidak agar sepadan dengan waktu dan upaya yang dia lakukan.