Apa itu Harga Transfer Dana?

Penetapan harga transfer dana, sering disebut FTP, adalah strategi yang digunakan untuk mengukur setiap sumber pendanaan yang terkait dengan proyek atau sumber daya tertentu. Tujuannya adalah untuk menentukan seberapa banyak masing-masing sumber ini benar-benar berkontribusi terhadap keseluruhan keuntungan yang dihasilkan oleh bisnis atau entitas lain. Dari sana, dimungkinkan untuk memastikan apakah sumber tertentu itu layak dipertahankan sebagaimana adanya, harus dikerjakan ulang dengan cara tertentu, atau ditinggalkan sama sekali. Dengan demikian, harga transfer dana dapat dilihat sebagai alat yang berharga untuk memastikan profitabilitas berkelanjutan dari suatu organisasi.

Konsep fund transfer pricing paling sering dikaitkan dengan industri perbankan. Dalam pengaturan ini, FTP membantu dalam mengidentifikasi dan menilai kekuatan dan kelemahan proses pendanaan di dalam lembaga keuangan itu sendiri. Evaluasi dapat memusatkan perhatian pada keuntungan yang dihasilkan oleh setiap produk yang ditawarkan oleh lembaga, atau sebagai sarana untuk mengevaluasi kontribusi setiap karyawan yang terlibat dalam keseluruhan operasi organisasi. Bahkan dimungkinkan untuk menggunakan pendekatan dasar yang sama untuk membuat perbandingan antara produk atau karyawan.

Salah satu penerapan umum dari penetapan harga transfer dana adalah untuk menilai nilai lokasi operasi bisnis tertentu. Dalam hal bank, ini berarti melihat secara dekat kontribusi yang diberikan oleh cabang bank tertentu terhadap profitabilitas lembaga keuangan secara keseluruhan. Jika evaluasi menemukan bahwa cabang tertentu telah menurun dalam jumlah pelanggan yang dilayaninya, tidak banyak menulis tentang pinjaman, atau tidak memperhitungkan jumlah simpanan yang dapat diterima, keputusannya mungkin untuk menutup fasilitas dan mentransfer rekening ke cabang terdekat yang cukup dapat menampung pelanggan yang tersisa. Melakukan hal itu membantu mengurangi biaya operasional bank, dan dengan demikian meningkatkan margin keuntungannya.

Perhitungan harga transfer dana biasanya melibatkan pembentukan kurva. Kurva memungkinkan untuk memplot hubungan antara faktor-faktor yang relevan, dan mengungkapkan data yang mungkin tidak mudah terlihat sebaliknya. Misalnya, dalam melihat transaksi bank yang melibatkan tingkat jatuh tempo, kurva dapat mempertimbangkan hasil pada saat jatuh tempo dan jumlah waktu yang tersisa hingga jatuh tempo, kemudian membandingkan angka tersebut dengan kebutuhan pinjaman saat ini dari cabang tertentu. Jika kurva menunjukkan cabang tidak mampu menghasilkan pengembalian yang cukup untuk membenarkan operasinya yang berkelanjutan, maka cabang tersebut ditutup dan aset dipindahkan ke cabang lain yang akan menunjukkan kurva yang lebih menguntungkan, setelah transfer selesai.