Apa itu Kesenjangan Durasi?

Kesenjangan durasi adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perbedaan atau kesenjangan yang ada antara aset dan kewajiban yang dimiliki oleh entitas keuangan atau bisnis. Salah satu contoh yang lebih umum dari jenis kesenjangan ini berkaitan dengan perbedaan antara masuknya uang tunai dalam periode tertentu dibandingkan dengan arus keluar uang tunai untuk menutupi hutang yang tertunda. Ide umumnya adalah untuk menilai dampak perubahan suku bunga dan faktor lain selama periode waktu atau durasi tertentu yang mempengaruhi nilai aset dan kewajiban tersebut, dengan perubahan tersebut mempersempit atau memperlebar kesenjangan durasi.

Tujuannya dalam banyak kasus adalah untuk berfungsi dengan celah yang sesempit mungkin. Kadang-kadang, penilaian dapat menunjukkan bahwa durasi aset jauh lebih tinggi daripada durasi kewajiban. Jika hal ini terjadi, perusahaan dianggap berada dalam posisi keuangan yang patut ditiru, karena situasi ini menunjukkan bahwa lebih banyak aset yang mengalir masuk daripada kas yang keluar. Dengan cara yang sama, jika kesenjangan lebih lebar, itu menunjukkan bahwa arus masuk uang tunai hampir tidak menutupi arus keluar atau bahkan mungkin tidak cukup untuk memenuhi kewajiban pada waktu yang tepat, yang mengharuskan bisnis untuk meminjam dana atau melikuidasi aset untuk menutupi kekurangannya.

Menentukan kesenjangan durasi seringkali memerlukan perhatian yang cermat terhadap naik turunnya suku bunga, dan dampak perubahan tersebut terhadap aset dan kewajiban yang dimiliki oleh perusahaan. Lembaga seperti bank sangat bergantung pada aktivitas suku bunga untuk menghasilkan pendapatan. Jika suku bunga turun, ini berarti aliran pendapatan akan menurun, meskipun kewajiban tetap pada tingkat yang sama. Ketika suku bunga naik, ada kemungkinan besar aliran pendapatan akan meningkat, membantu mempersempit kesenjangan durasi antara aset dan kewajiban untuk jangka waktu tertentu.

Menyeimbangkan aset dan kewajiban untuk menghindari kemungkinan ketidaksesuaian kewajiban aset dan mempertahankan kesenjangan yang kurang lebih stabil bisa jadi sulit. Selain itu, beberapa aset akan lebih rentan terhadap perubahan suku bunga dan ekonomi secara umum daripada yang lain, sesuatu yang mungkin atau mungkin tidak dengan mudah diramalkan. Bahkan faktor-faktor seperti pembayaran awal dari pelanggan dapat memperumit proses penentuan kesenjangan durasi sampai batas tertentu, karena ini secara efektif menambah arus kas ke periode saat ini tetapi menghilangkan arus kas yang diantisipasi dari periode selanjutnya. Untuk alasan ini, banyak institusi terus-menerus mengevaluasi kembali kesenjangan durasi sebagai sarana untuk menilai stabilitas situasi keuangan mereka saat ini.