Pengembalian operasi atas aset, kadang-kadang dikenal sebagai OROA, adalah jenis perhitungan yang dirancang untuk membantu pemilik bisnis dalam menentukan jenis laba bersih yang sebenarnya dihasilkan oleh usaha bisnis. Rumus dasar untuk menghitungnya memerlukan identifikasi jumlah pendapatan bersih dari berbagai sumber, termasuk bunga atas kepemilikan. Jumlah total pendapatan bersih yang dihasilkan oleh bisnis kemudian dibagi dengan nilai aset perusahaan untuk mengidentifikasi OROA saat ini untuk operasi.
Tujuan mengidentifikasi laba operasi saat ini atas aset adalah untuk memberikan beberapa wawasan tentang seberapa baik perusahaan mengelola pengeluarannya. Karena jumlah total biaya operasional dikurangkan dari laba kotor untuk mengidentifikasi laba bersih yang dihasilkan, biaya operasional memiliki dampak langsung pada jenis pengembalian aset yang dialami bisnis. Ketika pengembalian itu agak rendah, atau telah menurun secara signifikan dari satu periode ke periode berikutnya tanpa ada perubahan nyata dalam tingkat produksi, ini mungkin merupakan indikasi bahwa pemborosan selama siklus produksi meningkat. Jenis pengeluaran lain juga dapat meningkat, seperti biaya pemasaran, biaya pengiriman, atau bahkan biaya administrasi, sehingga menghasilkan laba bersih yang lebih rendah yang pada gilirannya memicu perhitungan OROA yang lebih rendah.
Pengembalian aset operasi yang rendah juga dapat menjadi tanda bahwa inisiatif penjualan tidak berjalan cukup baik untuk mengimbangi tingkat produksi saat ini. Hal ini sering dapat diperbaiki dengan membatasi produksi sampai tingkat tertentu untuk jangka waktu tertentu sementara persediaan berlebih digunakan untuk memenuhi pesanan, sebuah strategi yang sering dapat membantu menghasilkan pengembalian aset yang lebih menarik di periode selanjutnya. Pada saat yang sama, restrukturisasi penjualan dan kampanye pemasaran juga dapat menyebabkan peningkatan permintaan dari konsumen, yang selanjutnya akan membantu meningkatkan pengembalian aset dari waktu ke waktu.
Bahkan sesuatu yang sederhana seperti piutang yang tinggi dapat memiliki efek buruk pada laba operasi atas aset. Jika hal ini terjadi, mengambil langkah untuk menagih faktur selama 60 hari dan menghentikan kewajiban tersebut dapat berdampak serius pada tingkat OROA yang dialami pada periode mendatang. Mencermati bagaimana faktur disiapkan dan diteruskan ke pelanggan juga dapat menghasilkan petunjuk berharga tentang bagaimana membuat proses lebih efisien, meningkatkan arus kas, dan memotivasi pelanggan untuk membayar faktur terutang lebih cepat daripada nanti.