Akuntansi tangguhan adalah mekanisme penyesuaian akuntansi yang digunakan untuk mengalokasikan beban atau pendapatan saat ini ke tanggal yang akan datang. Dalam konteks ini, beban juga bisa menjadi kewajiban pajak. Tujuan menunda pengeluaran atau pendapatan biasanya untuk mencocokkannya dengan peristiwa masa depan yang diantisipasi, seperti aliran pendapatan potensial di masa depan atau biaya masa depan yang diantisipasi. Perusahaan dapat menggunakan akuntansi tangguhan karena berbagai alasan termasuk manfaat pajak.
Akuntansi pendapatan ditangguhkan, juga disebut akuntansi pendapatan ditangguhkan, adalah pendapatan yang awalnya dicatat dalam akun perusahaan sebagai kewajiban, tetapi diharapkan berubah menjadi aset di masa mendatang. Salah satu contoh di mana akuntansi yang ditangguhkan sering digunakan untuk pendapatan adalah pendapatan sewa yang “diterima di muka”. Ini bisa terjadi ketika penyewa membayar pemilik tanah dengan tarif tahunan. Jika penyewa membayar jumlah penuh sewa tahunan pada bulan Januari, maka pemilik memiliki kewajiban untuk menyediakan properti selama setahun penuh. Dengan kata lain, sewa akan diperoleh selama periode satu tahun, dan jika karena alasan tertentu pemilik rumah tidak dapat menyediakan properti tersebut pada suatu saat selama tahun tersebut, maka penyewa berhak atas pengembalian uang.
Akuntansi pajak tangguhan paling sering digunakan dalam dua situasi utama. Pertama, mungkin ada perbedaan temporer antara nilai aset yang digunakan dalam neraca perusahaan dan nilai yang dikaitkan dengan aset untuk tujuan perpajakan. Kedua, mungkin ada perbedaan antara waktu pendapatan atau pengeluaran yang dicatat dalam rekening perusahaan dan waktu pembayaran atau pengembalian pajak terkait dengan pendapatan atau pengeluaran yang sama.
Akuntansi kompensasi yang ditangguhkan biasanya digunakan untuk merujuk pada pengaturan di mana bagian dari pendapatan yang diperoleh oleh seorang karyawan dibayarkan di kemudian hari daripada segera setelah pekerjaan dilakukan. Beberapa contoh kompensasi yang ditangguhkan termasuk perencanaan pensiun, pensiun, dan skema manfaat saham perusahaan seperti opsi saham. Manfaat biasa bagi karyawan untuk menunda pembayaran sebagian penghasilannya datang dalam bentuk kewajiban pajak yang tertunda.
Saat menghitung pajak tangguhan, undang-undang pajak khusus negara tempat perusahaan atau korporasi beroperasi harus diperhitungkan. Undang-undang pajak seputar akun tangguhan seringkali rumit. Biasanya disarankan untuk mempertahankan jasa akuntan yang berkualifikasi yang mengkhususkan diri dalam akuntansi yang ditangguhkan ketika salah satu dari mekanisme ini digunakan.