Transaksi seluler adalah pertukaran informasi, terutama yang terkait dengan keuangan, yang terjadi melalui jaringan telepon seluler. Transaksi seluler paling dasar melibatkan penjualan berbasis web — yaitu, konsumen menavigasi ke situs web di ponsel mereka untuk melakukan pembelian secara online. Transaksi yang lebih rumit melibatkan pembayaran pesan teks SMS, aplikasi yang mengubah ponsel menjadi pembaca kode batang atau pemindai kartu kredit, dan ponsel yang mampu mengirimkan informasi pembayaran ke vendor dengan sedikit lebih dari satu ketukan. Setiap interaksi antara ponsel dan mainframe komputer yang lebih besar yang menghasilkan beberapa transfer uang dapat dianggap sebagai transaksi seluler.
Ponsel saat ini mampu melakukan lebih dari sekadar menempatkan dan menerima panggilan. Dasar dari transaksi seluler adalah kemampuan untuk mengirim, menyimpan, dan menerima informasi spesifik. Sebagian besar aspek transaksi seluler berhubungan dengan kemampuan telepon untuk mengakses Internet, karena sebagian besar transaksi melibatkan transfer data secara real time melalui koneksi broadband nirkabel.
Transaksi seluler berbasis situs web adalah yang paling mudah. Saat pengguna mengunjungi situs belanja web di ponsel mereka, mereka biasanya dapat melakukan pembelian seperti yang mereka lakukan dari komputer. Situs web yang dioptimalkan untuk pengguna seluler sering kali memiliki pintasan pembayaran dan aplikasi yang akan menyimpan informasi kartu kredit dan tagihan, sehingga pelanggan tidak perlu memasukkannya kembali pada setiap kunjungan.
Perusahaan telah membangun model dasar ini untuk mengembangkan sejumlah opsi untuk transaksi pembayaran seluler. Banyak bank menawarkan aplikasi mobile banking, misalnya. Aplikasi ini memungkinkan pelanggan mengunduh informasi akun tertentu ke ponsel mereka, kemudian menggunakan fitur ponsel untuk memeriksa saldo, mentransfer uang, dan melakukan pembayaran. Demikian pula, beberapa vendor telah membuat program yang memungkinkan pemilik ponsel untuk memesan dan membayar barang dengan ponsel mereka, kemudian mengambilnya secara langsung, baik dengan pembayaran kartu kredit atau pembayaran SMS. Ini dapat memungkinkan pelanggan yang berpikiran seluler untuk melewati batas untuk hal-hal seperti latte pagi, pizza yang dibawa pulang, atau tiket ke pertunjukan atau film.
Semua transaksi seluler ini melibatkan penggunaan ponsel sebagai saluran. Dalam beberapa teknologi transaksi seluler, telepon sendiri yang melakukan pembelian. Biasanya, ini melibatkan penyimpanan data tertentu dalam memori integral telepon yang memungkinkan telepon untuk berinteraksi langsung dengan vendor. Ini sering dikenal sebagai “chipping” telepon.
Dalam situasi pembelian telepon langsung, telepon yang terkelupas hanya perlu melakukan kontak dekat dengan mesin kasir atau komputer pembayaran lainnya untuk menyelesaikan transaksi. Pelanggan toko kelontong dengan teknologi semacam ini hanya perlu menempelkan ponselnya ke pemindai kode batang kasir untuk membayar barangnya, misalnya. Terkadang kata sandi atau nomor PIN diperlukan untuk menyelesaikan transaksi, tetapi tidak selalu.
Transaksi bisnis seluler lainnya juga ada. Penggunaan ponsel dan perangkat seluler lainnya secara teratur sebagai pembaca kartu kredit adalah salah satu contohnya. Teknologi yang memungkinkan ponsel berinteraksi dengan aplikasi dunia nyata lainnya — menyalakan mobil, membuka kunci gedung, menghidupkan dan mematikan peralatan listrik — adalah hal lain. Bisnis dan pemasar terus mencari cara baru untuk menjangkau pelanggan yang paham seluler.
Namun, semakin banyak yang mampu dilakukan ponsel, semakin penting keamanan seluler. Data kartu kredit, informasi pribadi, dan titik akses bank harus dapat diamankan jika ponsel hilang atau dicuri. Data yang dikirim dari ponsel juga harus aman dari skimming atau penyadapan lainnya. Transaksi seluler yang aman memberikan kepercayaan yang dibutuhkan industri untuk terus berkembang.