Apa saja Jenis-Jenis Manajemen Kas yang Berbeda?

Manajemen kas pada dasarnya berarti berurusan dengan kas organisasi sehingga penggunaannya memberikan nilai tertinggi bagi bisnis. Ini bisa berarti merencanakan untuk menyimpan jumlah uang tunai yang tepat serta membuat rencana untuk uang tunai yang tidak perlu dimiliki perusahaan untuk operasi bisnis. Manajer kas merencanakan, melindungi, dan menginvestasikan aset kas. Bagian dasar dari perencanaan pengelolaan kas yang efisien termasuk mengetahui berapa banyak uang tunai yang harus ada, menangani transaksi tunai dengan cara yang efisien, dan menginvestasikan kelebihan uang tunai dalam surat berharga yang akan menumbuhkan nilai uang perusahaan.

Mengelola kas melibatkan pengelolaan likuiditas, atau aset kas, yang tersedia bagi perusahaan. Ketika manajemen kas dilakukan dengan benar, perusahaan memiliki uang yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis sehari-hari dan memperhitungkan pengeluaran tak terduga sambil mendapatkan uang investasi dari uang ekstra. Manajemen kas yang buruk dapat menyebabkan perusahaan kekurangan uang yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis. Ini juga dapat menempatkan perusahaan pada risiko kerugian tunai seperti pencurian atau penggelapan.

Arus kas masuk berkaitan dengan uang yang dibawa ke dalam suatu organisasi. Hal ini dapat dilakukan di tempat penjualan di toko ritel atau melalui sistem check-out online yang memungkinkan pengguna membayar secara elektronik. Mengelola arus kas masuk melibatkan pelacakan berapa banyak uang tunai yang diharapkan diterima perusahaan versus arus kas masuk yang sebenarnya diterimanya dan merancang sistem untuk mencegah kerugian selama proses arus kas masuk. Kerugian yang terjadi selama arus kas masuk dapat mencakup kesalahan akuntansi, diskon barang dagangan, atau pencurian.

Mengelola arus kas keluar berarti berurusan dengan kas keluar dari suatu organisasi. Ini dapat mencakup membayar karyawan dan membayar biaya operasional. Biaya ini juga dapat mencakup biaya pemeliharaan, tagihan listrik, dan pembelian properti. Properti yang mungkin dibeli perusahaan meliputi tanah, bangunan, dan peralatan yang diperlukan untuk menjalankan bisnis. Jika uang tunai tidak tersedia untuk membayar tagihan, perusahaan mungkin mengalami gangguan produksi atau denda keuangan untuk tagihan yang terlambat.

Uang tunai dapat menjadi alat untuk membantu keberhasilan organisasi, tetapi uang tunai memiliki biaya. Berurusan dengan catatan perbendaharaan fisik karena uang tunai membutuhkan penyimpanan. Mengelola uang tunai secara elektronik membutuhkan sistem komputer, perangkat lunak, dan seringkali organisasi perbankan. Karena uang tunai memiliki biaya pemeliharaan, profesional manajemen kas sering kali mengimbangi biaya ini dengan menginvestasikan uang ekstra dalam sekuritas yang akan menumbuhkan investasi organisasi. Investasi yang digunakan dalam manajemen kas dapat berupa properti dan barang fisik, tetapi paling sering melibatkan investasi umum seperti saham dan obligasi.