Strategi penetapan harga adalah praktik yang dilakukan perusahaan untuk menjual sebagian besar produk dengan harga paling masuk akal. Penetapan harga yang fleksibel umumnya menunjukkan bahwa perusahaan terbuka terhadap beberapa tawar-menawar harga untuk barang atau jasa. Pembeli dan penjual menggunakan praktik ini untuk mendapatkan harga terbaik untuk membeli lebih banyak barang atau menghemat uang. Dalam ilmu ekonomi, penetapan harga fleksibel mungkin merupakan cara di mana pasar terbuka menyesuaikan harga barang atau jasa untuk mengimbangi kekurangan atau kelebihan produk jangka pendek atau jangka panjang. Studi tentang metode penetapan harga ini mampu menjelaskan penawaran dan permintaan tindakan tertentu dalam suatu perekonomian.
Beberapa perusahaan menjual barang dengan ide penetapan harga yang fleksibel sejak awal bisnis. Misalnya, penjual peralatan utama atau dealer otomotif biasanya memiliki harga yang fleksibel. Negosiasi dengan pembeli untuk mendapatkan penjualan sebanyak mungkin adalah hal biasa di perusahaan-perusahaan ini. Tujuan utama dari strategi penetapan harga tersebut adalah untuk menjual sebagian besar barang di pasar yang sangat kompetitif. Misalnya, mengurangi harga produk dengan jumlah tertentu dapat mendorong penjualan lebih dari perusahaan lain.
Dalam ekonomi, penetapan harga yang fleksibel dapat membuang kurva penawaran dan permintaan dasar. Kurva ini mencatat keseimbangan harga jual di mana perusahaan dapat menjual jumlah barang maksimum pada harga pasar yang paling masuk akal. Ketika sebuah perusahaan terlibat dalam penetapan harga yang fleksibel, itu mengubah titik ekuilibrium untuk kurva penawaran dan permintaan. Hasilnya adalah permintaan barang yang lebih tinggi ketika harga turun. Pasokan yang tidak mencukupi dalam jangka panjang dapat mengakibatkan kekurangan barang kecuali perusahaan berusaha menjual produk tertentu.
Negosiasi harga adalah praktik umum untuk industri terkait layanan tertentu. Di sini, grafik penawaran dan permintaan tidak selalu dapat memastikan titik ekuilibrium. Misalnya, bisnis konstruksi sering memberikan penawaran kepada pelanggan untuk berbagai proyek. Meskipun perusahaan mencoba untuk membuat tawaran yang kompetitif, tidak tahu apa tawaran lain dari pesaing. Oleh karena itu, jasa konstruksi dapat menawarkan untuk menegosiasikan penawarannya untuk mendapatkan bisnis dan tetap mendapatkan keuntungan dari harga yang lebih rendah.
Perusahaan yang secara konsisten terlibat dalam penetapan harga fleksibel mungkin merasa sulit untuk menghentikan praktik ini. Konsumen akan mengharapkan fleksibilitas harga dan sering bernegosiasi untuk barang dan jasa terlepas dari itemnya. Ketika sebuah bisnis mengubah strategi penetapan harga, hasilnya mungkin adalah konsumen yang mengubah kebiasaan membeli mereka dengan bisnis tersebut.