Amerika Serikat menggunakan simbol ticker sebagai kode identifikasi untuk saham atau reksa dana tertentu. Itu akan sebanding dengan nomor jaminan sosial seseorang. Simbol ticker terutama digunakan untuk menempatkan pesanan dengan broker atau menyelidiki saham tertentu dan dapat ditempatkan di bagian bawah layar televisi keuangan atau internet.
Sistem simbol ticker ini untuk saham dan reksa dana dari perusahaan publik dan korporasi. Istilah ticker berasal dari suara mesin pita ticker yang digunakan untuk membuat. Sistem modern sekarang menampilkan huruf atau angka untuk mengidentifikasi saham atau reksa dana tertentu secara unik.
Sistem dengan mudah menunjukkan apakah saham atau reksa dana diperdagangkan lebih tinggi atau lebih rendah untuk saat ini, dan seberapa banyak. Investor menggunakan sistem ticker ini untuk mengikuti investasi mereka dan membantu membuat keputusan tepat waktu tentang kapan harus membeli atau menjual sekuritas.
Huruf digunakan untuk mengidentifikasi setiap saham atau reksa dana yang unik. Surat-surat ini dapat berupa singkatan dari nama masalah atau mnemonic untuk memicu korporasi atau produknya. Misalnya, “T” adalah simbol ticker dari AT&T (American Telephone and Telegraph), mewakili “telepon.” Anheuser Bush menggunakan mnemonic “BUD” untuk bir merek dagangnya dan Amazon.Com menggunakan “AMZN.”
Standard and Poor’s (S&P) mengembangkan simbol ticker untuk membakukan sistem. Tiga huruf yang menghubungkan sebuah saham dengan NYSE (New York Stock Exchange); empat huruf menunjukkan saham yang diperdagangkan di NASDAQ (National Association of Securities Dealers Automated Quotation system), atau AMEX (American Stock Exchange). Simbol ticker menggunakan lima huruf yang mengacu pada saham NASDAQ atau AMEX dengan lebih dari satu penerbitan. Simbol dengan lima huruf yang diakhiri dengan X diakui sebagai Reksa Dana. OTC (Over the Counter stock) dan Pink Sheets bukanlah pertukaran yang sebenarnya, namun mereka mengikuti tradisi simbol ticker.
Pada bulan Juli 2007, Komite Keamanan dan Pertukaran (SEC) mulai mengizinkan perusahaan untuk menyimpan simbol aslinya saat mengubah bursa. Sebelumnya, mereka harus mengadopsi simbol ticker baru untuk tetap berkoordinasi dengan bursa yang sesuai. Perubahan ini efektif dalam menjaga kelangsungan suatu saham dengan sejarahnya tetapi tidak mungkin lagi untuk mengetahui secara sekilas bursa mana yang diperdagangkan.