Apa Perbedaan Jenis Pengeluaran Modal?

Pembelian aset tetap dan pembelian yang dilakukan untuk meningkatkan aset tetap merupakan dua jenis belanja modal (capex) yang berbeda. Aset tetap adalah properti fisik dengan masa manfaat yang jauh melampaui tahun berjalan. Properti juga harus memiliki sifat tertentu untuk memenuhi syarat sebagai aset tetap daripada aset lancar. Properti fisik yang diperlakukan sebagai aset tetap harus memiliki kualitas keabadian, seperti real estat atau mesin utama, daripada sesuatu yang mungkin memiliki masa manfaat bertahun-tahun tetapi mudah dipindahkan atau dijual, seperti printer komputer. Kategori aset tetap biasanya disebut dalam anggaran sebagai properti, pabrik, dan peralatan (PP&E).

Pengeluaran bisnis harus dikategorikan dengan benar untuk tujuan akuntansi dan pajak. Aset yang diperoleh perusahaan selama tahun fiskal dapat diperlakukan sebagai aset lancar atau tetap, yang mempengaruhi bagaimana aset diperlakukan untuk tujuan pajak. Suatu aset dianggap lancar jika digunakan pada tahun berjalan atau tahun berikutnya atau dapat dengan mudah dikonversi menjadi uang tunai. Biaya untuk memperoleh aset lancar dihapuskan dalam pembukuan perusahaan pada tahun perolehan aset tersebut.

Aset tetap adalah properti yang memiliki masa manfaat yang panjang dan tidak dapat dengan mudah dijual atau diubah menjadi uang tunai. Jenis properti ini tidak dapat dibebankan pada tahun perolehannya. Kode pajak mengharuskan biaya aset tetap diamortisasi selama masa manfaatnya, yang berarti seluruh biaya harus dibagikan selama bertahun-tahun properti akan digunakan dan bagian yang sama dikurangkan setiap tahun. Properti terdepresiasi setiap tahun, yang merupakan beban lain yang harus dicatat perusahaan dalam sistem akuntansinya.

Belanja modal adalah uang yang dihabiskan untuk PP&E. Ada dua jenis pengeluaran kas yang akan memenuhi syarat biaya sebagai modal untuk tujuan pajak. Jika sebuah perusahaan membeli sesuatu yang dianggap sebagai aset tetap, biayanya adalah belanja modal. Biaya untuk meningkatkan aset tetap atau memperpanjang umur manfaatnya juga dianggap sebagai modal. Setiap pengeluaran uang untuk memperoleh aset lancar malah dianggap sebagai pengeluaran operasional (opex).

Pentingnya mengklasifikasikan belanja modal terutama terkait dengan perlakuan pajak, tetapi memiliki implikasi lain untuk operasi keuangan perusahaan juga. Bisnis beroperasi sesuai dengan anggaran tahunan, dan anggaran operasional mengelola arus kas selama tahun fiskal. Aset tetap dilakukan secara terpisah pada anggaran modal yang hanya mencerminkan belanja modal. Membeli atau mengembangkan PP&E biasanya memerlukan pengeluaran uang tunai yang besar, pembiayaan yang kompleks, dan rencana akuisisi yang berlangsung selama beberapa tahun, yang mengharuskan manajemen untuk mengidentifikasi aset di muka sehingga dapat diperhitungkan dengan benar dalam rencana keuangan perusahaan.