Utang bersih adalah alat untuk mengukur kemampuan bisnis untuk membayar kembali semua utangnya, jika utang itu tiba-tiba dipanggil. Tujuan di balik perhitungan ini adalah untuk menilai kekuatan keuangan bisnis saat ini, dalam hal kemampuannya untuk mengelola utang bahkan jika perusahaan menghadapi semacam pembalikan keuangan sementara. Investor sering melihat secara dekat rasio cakupan layanan utang, atau DSCR, sebagai sarana untuk menentukan apakah berinvestasi dalam bisnis tertentu cenderung menghasilkan pengembalian yang adil dalam jangka panjang.
Pendekatan dasar untuk menghitung jenis hutang ini melibatkan pengidentifikasian jumlah hutang saat ini semua hutang jangka pendek dan jangka panjang, dan menambahkan hutang tersebut ke dalam satu jumlah. Selanjutnya, semua kas di tangan serta semua setara kas dijumlahkan, mewakili jumlah total kas yang dapat dihasilkan perusahaan dengan cepat jika diperlukan. Dengan mengurangkan kas dan setara kas dari total utang yang teridentifikasi, sisanya merupakan utang bersih.
Meskipun mengidentifikasi jumlah hutang bersih saat ini sangat membantu dalam menilai stabilitas keuangan suatu perusahaan, tidak ada angka ajaib yang secara otomatis berarti perusahaan dalam kondisi sangat baik. Untuk alasan ini, sering kali membantu untuk membandingkan jumlah hutang dengan perusahaan lain yang berukuran sama dan terkait dengan industri yang sama. Melakukannya membantu menempatkan sosok dalam perspektif, dan menetapkan harapan untuk apa yang merupakan standar kerja untuk industri tertentu. Dari sana, lebih mudah untuk mengevaluasi angka dan memutuskan apakah perusahaan memiliki jumlah utang di atas rata-rata, atau memiliki beban utang yang relatif rendah.
Melihat lebih dekat pada faktor-faktor yang menentukan utang bersih juga membantu. Sebagai contoh, mengetahui apakah sebagian besar utang adalah jangka pendek atau jangka panjang, atau jika beberapa utang dibuat karena pembiayaan kembali utang yang lebih tua, mungkin penting bagi investor. Analisis jenis ini akan sering menghasilkan petunjuk tentang seberapa baik perusahaan akan mengelola operasinya jika permintaan untuk produk mereka tiba-tiba turun, atau bencana alam melumpuhkan sebagian dari fasilitas operasi.
Hampir setiap bisnis akan memiliki sejumlah utang bersih. Idealnya, data akan menunjukkan bahwa jumlah total utang itu sebanding dengan beban utang para pesaingnya, dan bahwa bisnis memang memiliki sumber daya untuk menangani situasi darurat. Jika investor merasa agak tidak nyaman dengan jumlah utang bersih yang dibawa oleh perusahaan tertentu, dia mungkin melakukannya dengan baik untuk pindah dan menemukan peluang investasi yang berbeda.