Tarif forward adalah tarif yang akan dibayar investor untuk saham, atau sekuritas lainnya, saat membeli kontrak berjangka. Pembeli pada dasarnya mengunci harga sekarang untuk membeli komoditas, mata uang, saham, atau aset lainnya, di kemudian hari. Baik pembeli maupun penjual membuat komitmen hukum untuk menyelesaikan transaksi penjualan pada tanggal tertentu di masa mendatang.
Misalnya, seorang petani ingin memastikan harga yang akan dia dapatkan untuk panen gandumnya. Petani dapat menawarkan kontrak berjangka kepada investor sebelum panen. Ketika investor membeli kontrak ini, investor mengunci harga dan begitu juga petani. Ketika gandum dipanen kemudian, pemilik kontrak wajib membeli gandum dengan kurs forward yang tercantum dalam kontrak.
Tingkat forward biasanya ditentukan oleh beberapa faktor. Faktor-faktor ini dapat mencakup biaya bagi penjual untuk mempertahankan kepemilikan barang yang akan dijual, apresiasi barang yang diantisipasi, dan penawaran dan permintaan. Saat kurs forward ditawarkan, pembeli dan penjual membuat prediksi tentang apa yang akan terjadi pada harga aset yang dijual.
Jika harga naik, penjual akan mendapatkan penawaran saat membeli aset dengan kurs forward. Sebaliknya, jika harga aset turun, penjual akan mendapat untung lebih besar dengan menjual aset menggunakan kurs forward. Akibatnya, berpartisipasi dalam kontrak berjangka kadang-kadang dikenal sebagai lindung nilai.
Kontrak berjangka adalah perjanjian yang mengikat secara hukum. Kontrak berjangka akan mencantumkan tarif, atau harga aset, dan biasanya mencakup tanggal penjualan. Tarif forward umumnya hanya baik untuk jangka waktu tertentu. Investor harus melakukan pembelian dalam jangka waktu yang diperbolehkan untuk mendapatkan kurs forward yang tercantum dalam kontrak.
Kontrak berjangka yang mencantumkan kurs forward harus dipenuhi. Pemegang kontrak berjangka memang memiliki opsi. Jika pembeli tidak ingin membeli aset, pembeli dapat menjual kontrak tersebut kepada investor lain. Kontrak berjangka dapat dibeli dan dijual di sebagian besar bursa.
Kontrak berjangka paling sering digunakan oleh investor institusi besar. Investor individu juga dapat berpartisipasi dalam kontrak berjangka. Investor kecil harus siap memenuhi kontrak jika tidak dapat dijual pada tanggal penjualan yang tercantum dalam kontrak. Baik pembeli maupun penjual harus siap menerima harga yang tercantum dalam kontrak, apa pun yang terjadi pada harga komoditas sebelum kontrak jatuh tempo.