Apa Dampak Nilai Salvage pada Depresiasi?

Nilai sisa adalah jumlah uang yang dapat diterima perusahaan untuk suatu aset pada akhir masa manfaat item tersebut. Angka ini berdampak pada proses penyusutan karena akuntan harus mengurangi nilai sisa dari nilai buku aset untuk menghitung penyusutan. Dalam kebanyakan kasus, standar akuntansi nasional akan memberikan panduan tentang cara menentukan nilai sisa suatu aset. Cara yang paling umum adalah memperkirakan berapa pembeli yang bersedia akan membayar untuk aset tersebut berdasarkan usia dan sisa masa manfaatnya.

Untuk mengetahui dampak nilai sisa pada depresiasi, akuntan mengikuti rumus dasar depresiasi. Rumus ini adalah nilai buku dikurangi nilai sisa dibagi dengan jumlah tahun berguna untuk aset tersebut. Misalnya, mesin seharga $150,000 Dolar Amerika Serikat (USD) dengan nilai sisa $25,000 USD memiliki jumlah yang dapat disusutkan sebesar $125,000 USD. Jika nilai sisa lebih tinggi, perusahaan akan mengurangi depresiasi aset, menghasilkan biaya yang lebih rendah dan laba bersih yang lebih tinggi. Meskipun tidak terlalu buruk di permukaan, perhitungan yang tidak tepat dapat sangat meningkatkan dampak nilai sisa pada depresiasi.

Karena nilai sisa merupakan perkiraan, maka dapat mengakibatkan perusahaan kehilangan keuntungan dari perhitungan penyusutan. Dalam beberapa kasus, akuntan akan menempatkan nilai sisa aset pada nol. Ini menghilangkan kebutuhan untuk menentukan untuk apa perusahaan dapat menjual aset dalam periode waktu mendatang. Dalam beberapa kasus, perusahaan mungkin harus menghapus nilai sisa sisa setelah menjual aset. Estimasi nilai sisa yang buruk dapat mengakibatkan pengeluaran satu kali yang signifikan yang akan mengurangi laba bersih. Ini sangat berbahaya bagi perusahaan publik, yang harga sahamnya bisa turun jika investor waspada terhadap pendapatan bersih yang lebih rendah atau kerugian operasi.

Auditor sering memperhatikan dampak nilai sisa pada depresiasi yang dihitung oleh perusahaan. Perusahaan akan sering menghitung nilai sisa berdasarkan nilai pasar saat ini untuk aset yang serupa dalam perkiraan usia atau masa manfaat. Dalam beberapa kasus, lembaga pemerintah dapat memberikan perkiraan sisa yang telah ditentukan untuk kelas aset. Auditor perlu meninjau perhitungan internal atau kelas aset yang dipilih untuk tujuan perpajakan.

Auditor akan sering mendiskusikan perhitungan dengan manajemen perusahaan dan meminta untuk melihat kertas kerja yang terkait dengan nilai sisa pada penyusutan aset. Laporan dari audit depresiasi akan mencantumkan perhitungan yang tidak sesuai terkait dengan nilai sisa dan koreksi yang disarankan. Sebagian besar perusahaan perlu melakukan koreksi ini di tahun berjalan agar pajak yang diajukan ke pemerintah tidak salah.