Apa Penentu Struktur Modal?

Setiap jenis organisasi atau entitas, baik perusahaan atau negara, bergantung pada modal untuk memfasilitasi operasinya dan mencapai fungsi intinya. Bagaimana organisasi menyusun modalnya akan sering menentukan efisiensi di mana ia dapat memanfaatkan modal itu untuk mencapai tujuannya. Struktur modal dalam suatu organisasi dengan demikian mengacu pada rasio utang dan ekuitas yang terdiri dari sumber daya modal tersebut. Inti dari analisis struktur modal adalah rasio utang jangka panjang terhadap utang jangka pendek, di samping rasio utang-ekuitas. Penentu struktur modal bergantung pada rasio ini dengan faktor utama adalah ukuran organisasi, biaya aset tetap, tujuan atau fokus organisasi, persyaratan hukum, kontrol organisasi, persyaratan investasi, alasan memperoleh keuangan, persyaratan keuangan, kondisi pasar, dan fleksibilitas. diperlukan serta persyaratan investor atau orang lain yang memiliki kepentingan dalam hasil organisasi.

Sebagian besar organisasi akan mencari keseimbangan dalam struktur modal yang secara efektif memenuhi kebutuhan organisasi, sambil membiarkan semua modal, baik utang maupun ekuitas bekerja secara produktif. Beberapa peneliti menyebut ini sebagai struktur modal yang “ideal”. Penting untuk mencapai struktur modal yang ideal ini adalah untuk memahami faktor-faktor penentu yang paling spesifik untuk organisasi. Menyelaraskan faktor-faktor penentu tersebut dengan campuran yang tepat dari pembiayaan utang dan ekuitas membantu memastikan arus kas yang konsisten, profitabilitas, dan fleksibilitas yang diperlukan dalam menyebarkan sumber daya modal. Pemeriksaan struktur modal di kedua negara di seluruh dunia, serta bisnis dari semua jenis, telah menyimpulkan bahwa faktor-faktor penentu struktur modal yang disebutkan di atas sangat penting bagi hampir semua entitas organisasi.

Aset tetap penting untuk menganalisis struktur modal, karena tanpa aset tersebut suatu organisasi tidak dapat berfungsi, yang menentukan keabadiannya, daripada menyinggung nilainya, yang berfluktuasi. Ukuran organisasi juga penting, di mana sebagian besar kasus, sumber daya modal yang lebih besar diperlukan untuk organisasi atau negara yang lebih besar. Keseluruhan misi dan tujuan organisasi juga akan menentukan baik sumber modal maupun bagaimana sumber modal tersebut. Struktur birokrasi, manajemen dan kontrol juga mempengaruhi bagaimana modal disusun untuk melindungi integritas keseluruhan organisasi dan administrasinya. Masing-masing faktor penentu struktur modal ini paling sering langsung di bawah kendali organisasi atau perusahaan dan bahkan dapat disesuaikan untuk mencerminkan akses ke modal.

Di sisi lain, faktor penentu lain dari struktur modal biasanya memerlukan pendekatan yang lebih analitis untuk memastikan pemahaman tentang dampak potensial mereka pada organisasi. Persyaratan hukum akan sering menentukan jenis modal apa yang dapat diakses oleh suatu organisasi, seperti parlemen suatu negara yang menerapkan batas jumlah utang yang dapat dimiliki suatu negara. Pengaturan keuangan potensial dan pertimbangan untuk memanfaatkan ekuitas biasanya dinilai untuk menentukan dampaknya baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Kondisi pasar dan kebutuhan investor atau pemangku kepentingan juga harus dianalisis untuk menilai dampak pemanfaatan berbagai jenis investasi untuk memenuhi tujuan organisasi. Masing-masing faktor penentu struktur modal ini dipertimbangkan secara terus-menerus, dengan struktur modal direvisi bila diperlukan untuk menyelaraskan tujuan organisasi dengan sumber daya modal yang dapat diakses yang diperlukan.