Apa itu Keuntungan yang Direalisasi?

Keuntungan yang direalisasikan adalah setiap aset yang dijual dengan harga lebih tinggi dari harga belinya. Jumlah yang direalisasikan dari keuntungan dianggap sebagai peristiwa kena pajak, dan dapat dikenakan berbagai jenis pajak keuntungan modal. Sebaliknya, kerugian yang direalisasikan adalah aset yang dijual dengan harga lebih rendah daripada saat dibeli, yang mengakibatkan kerugian modal. Untuk meminimalkan pajak, kerugian yang direalisasikan dapat diterapkan terhadap keuntungan yang direalisasikan. Keuntungan yang direalisasikan berlaku baik untuk keuangan pribadi maupun keuangan perusahaan.

Berbagai investasi—real estat, saham, obligasi, reksa dana—bergantung pada fluktuasi nilainya, yang mengakibatkan keuntungan atau kerugian modal. Aset yang dijual dengan keuntungan modal menjadi keuntungan yang direalisasikan. Jika suatu aset mengalami keuntungan modal, tetapi tidak dijual, itu dianggap sebagai keuntungan yang belum direalisasi. Demikian juga, aset yang tidak terjual dengan kerugian modal disebut sebagai kerugian yang belum direalisasi.

Keuntungan modal yang belum direalisasi bukan merupakan peristiwa kena pajak, sedangkan keuntungan yang direalisasi adalah. Pajak capital gain biasanya dipungut setiap tahun, dan memperhitungkan jumlah keseluruhan investor yang direalisasikan. Hal ini memungkinkan kerugian realisasi investor untuk membatalkan keuntungan yang direalisasikan, sehingga tidak ada pajak keuntungan modal. Investor yang cerdas mengetahui hal ini, dan sering kali menjual aset mereka dalam waktu dan urutan yang cenderung meminimalkan pajak. Contoh lain di mana keuntungan yang direalisasikan dapat dibatalkan adalah selama likuidasi perusahaan, ketika perusahaan yang bangkrut menjual aset mereka untuk melunasi kreditur.

Jumlah yang direalisasikan dalam penjualan suatu aset tidak selalu sesederhana membandingkan harga beli awal dengan harga jual. Investasi sering kali disertai dengan biaya yang harus diperhitungkan untuk menghitung jumlah realisasi secara akurat. Misalnya, sebuah perusahaan mungkin menjual dengan harga yang jauh lebih tinggi daripada yang dibayarkan, tetapi setelah memperhitungkan hutang, penjualan tersebut mungkin tidak benar-benar menghasilkan keuntungan realisasi yang sangat menguntungkan. Di sisi lain, pemilik baru dapat memilih untuk menanggung hutang sebagai bagian dari kesepakatan pembelian. Bagi pemilik lama, pengalihan utang kepada pemilik baru, ditambah harga jual bisnisnya, dapat menghasilkan realisasi keuntungan yang jauh lebih besar. Jenis transaksi aset kompleks ini juga sering terjadi di real estat.

Pajak capital gain atas keuntungan yang direalisasikan bervariasi dari satu negara ke negara lain. Belize, misalnya, tidak memiliki pajak capital gain. Dalam beberapa transaksi perbankan dan pasar, aset mungkin bebas pajak. Hal ini dapat dilakukan untuk membantu merangsang aktivitas pasar dan pertumbuhan ekonomi.