Cash and carry trade adalah jenis strategi arbitrase yang melibatkan dua komponen perdagangan untuk menyelesaikan transaksi. Pada dasarnya, keamanan akan dibeli, dan aset yang mendasari keamanan dijual dengan perdagangan singkat. Dalam kasus lain, cash and carry trade akan melibatkan pembelian sekuritas dan penjualan sekuritas serupa berikutnya.
Perdagangan tunai dan angkut kadang-kadang disebut sebagai perdagangan atas dasar atau basis perdagangan. Bukan hal yang aneh jika transaksi melibatkan futures sebagai komponen yang dijual setelah sekuritas serupa dibeli. Komponen yang terlibat dalam strategi dapat berupa saham, komoditas atau indeks sebagai sekuritas yang dibeli, sedangkan kontrak berjangka sering menjadi komponen yang digunakan untuk penjualan yang melengkapi pendekatan arbitrase.
Salah satu ide di balik cash and carry trade adalah untuk menghadapi situasi di mana investor merasa ada perbedaan antara harga dua sekuritas yang terlibat. Pada dasarnya, akuisisi satu sekuritas dan penjualan sekuritas lainnya diharapkan untuk mengimbangi perbedaan tersebut. Dengan merealisasikan keuntungan pada satu komponen yang cukup untuk mengimbangi kerugian pada komponen lainnya, investor berhasil mencapai keadaan yang dia rasa lebih adil.
Untuk mendapatkan hasil yang diinginkan, strategi cash and carry akan berhasil jika harga pembelian sekuritas, bersama dengan penambahan biaya carry terkait, harus lebih rendah dari harga kontrak berjangka. Ketika situasi seperti ini terjadi, cash and carry trade dapat menghasilkan pengembalian strategi yang diinginkan. Namun, jika kombinasi biaya carry dan harga sekuritas yang diperoleh melebihi harga futures, maka strategi tersebut akan gagal. Jika tidak ada sekuritas yang diinginkan yang tersedia dengan harga yang memungkinkan keberhasilan pelaksanaan perdagangan tunai dan angkut, investor akan disarankan untuk mempertimbangkan strategi lain untuk memperkuat posisinya.