Obligasi terkait inflasi umumnya adalah obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah. Obligasi ini memiliki perlindungan bawaan dari kehilangan nilainya karena inflasi. Dengan obligasi tersebut, jumlah pokok utang kepada investor meningkat dengan setiap kenaikan tingkat inflasi yang terjadi di wilayah penerbit. Akibatnya, tingkat bunga obligasi terkait inflasi akan mengembalikan pembayaran bulanan yang lebih tinggi kepada investor bila dikaitkan dengan jumlah pokok yang meningkat. Obligasi terkait inflasi kehilangan sedikit nilainya pada saat deflasi, yang menyebabkan pokok mandek dan menyebabkan obligasi tertinggal di belakang obligasi berimbal hasil lebih tinggi lainnya di pasar.
Obligasi pada dasarnya adalah pinjaman yang diberikan oleh investor kepada beberapa jenis lembaga, seperti pemerintah atau perusahaan, yang ingin mengumpulkan dana. Sebagai imbalan atas pinjaman mereka, investor diberikan pembayaran bunga reguler serta pengembalian jumlah pokok yang awalnya dipinjamkan. Jika inflasi meningkat pesat selama jangka waktu obligasi, investor mungkin tidak mendapatkan nilai yang mereka inginkan dari investasi mereka. Akibatnya, pemerintah dapat menerbitkan semacam obligasi terkait inflasi sebagai cara bagi investor untuk menerima semacam perlindungan dari inflasi yang tinggi.
Dengan obligasi terkait inflasi, investor meminjamkan sejumlah pokok dan dikutip tingkat bunga, juga disebut tingkat kupon, untuk pembayaran bunga reguler. Pada titik mana pun selama masa berlaku obligasi, jumlah pokok dapat naik jika beberapa indikator ekonomi, biasanya indeks harga nasional, menunjukkan kenaikan inflasi. Akibatnya, pembayaran bunga akan meningkat.
Misalnya, bayangkan seorang investor membeli obligasi terkait inflasi seharga $100 Dolar AS (USD) dengan tingkat kupon 10 persen, yang berarti bahwa pembayaran bunga biasanya $10 USD. Pada titik tertentu selama masa berlaku obligasi, inflasi di Amerika Serikat naik lima persen. Itu berarti bahwa pokok obligasi juga akan naik lima persen menjadi $105 USD. Tingkat bunga 10 persen, yang diterapkan pada jumlah baru itu, menghasilkan pembayaran bunga yang naik menjadi $10.50 USD.
Faktor terpenting dalam menguntungkan obligasi terkait inflasi adalah beberapa tingkat inflasi selama umur obligasi. Karena inflasi diantisipasi dengan obligasi ini, tingkat kupon umumnya jauh lebih rendah daripada obligasi yang jumlah pokoknya tetap statis. Akibatnya, kurangnya inflasi berarti obligasi terkait inflasi tidak akan kembali pada tingkat yang hampir sama dengan obligasi lainnya.