Bagaimana Proses Penganggaran Modal?

Penganggaran modal adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan proses menganalisis proyek-proyek yang keuangannya di perusahaan mungkin telah dialokasikan dengan maksud untuk menilai manfaat dan kerugian penerapan dana untuk proyek-proyek tersebut baik dalam jangka panjang maupun pendek. Proses ini sangat penting bagi bisnis, karena penerapan dana yang efisien sangat penting karena fakta bahwa ketika sebuah bisnis menggunakan dana yang terbatas untuk proyek-proyek yang mungkin tidak segera memberikan hasil atau yang mungkin tidak menguntungkan, itu akan menderita konsekuensi di masa depan. bentuk modal yang berkurang. Parameter untuk menentukan faktor yang tepat yang akan memandu proses penganggaran modal tergantung pada jenis bisnis yang bersangkutan, total modal yang harus dikerjakan, dan manfaat yang diharapkan dari proyek yang diusulkan. Dalam pengertian ini, dua bisnis dapat menerapkan proses penganggaran modal terhadap proyek serupa dan sampai pada kesimpulan yang berbeda sebagai akibat dari keadaan masing-masing.

Contoh proses penganggaran modal dapat dilihat pada kasus perusahaan keramik yang sedang mempertimbangkan apakah akan membuka pabrik baru di negara bagian lain. Selama analisis situasi perusahaan sebagai bagian dari proses penganggaran modal, perusahaan akan mempertimbangkan arus kas masuk dan keluar, kekayaan bersihnya, kas cair sekali pakai yang harus digunakan, dan profitabilitas pabrik saat ini dalam hal produksi. produksi dan keluaran. Semua faktor ini akan membantu perusahaan memutuskan berapa banyak yang dapat dicadangkan untuk pencapaian tujuan berinvestasi di pabrik baru. Jika angka-angka tersebut gagal bertambah dengan cara yang menguntungkan, perusahaan mungkin memutuskan untuk mengalokasikan sumber daya modal ke proyek lain yang akan menghasilkan hasil yang lebih positif.

Dalam hal bagaimana proses penganggaran modal dapat berbeda untuk dua perusahaan yang mungkin mempertimbangkan usaha serupa, ini dapat dilihat dalam kasus perusahaan keramik lain yang mungkin juga mempertimbangkan manfaat pembukaan pabrik baru di negara bagian lain. Perusahaan kedua mungkin memiliki keadaan berbeda yang dapat membuat investasi di pabrik baru menjadi langkah bisnis strategis yang baik. Misalnya, permintaan akan produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut mungkin sangat banyak sehingga melampaui kapasitas pabrik saat ini.