Penilaian tanah biasanya melibatkan banyak perhitungan untuk menentukan berapa banyak uang yang bernilai sebidang tanah. Antara lain, penilaian memerlukan penentuan berapa nilai tanah terlepas dari bangunan apa pun, berapa banyak lingkungan yang diharapkan berkembang di tahun-tahun mendatang, dan kemungkinan apresiasi atau depresiasi. Melakukan penilaian tanah umumnya merupakan upaya yang sangat kompleks. Penilai penilaian sering menggunakan lebih dari satu metode untuk menentukan nilai tanah sebelum mencapai angka akhir.
Mengetahui nilai tanah penting karena beberapa alasan. Calon pembeli tanah sering kali ingin tahu berapa nilai sebidang tanah sebelum berinvestasi di dalamnya, misalnya. Pemerintah juga memiliki kepentingan untuk mengetahui berapa nilai sebidang tanah tertentu untuk menilai pajak properti. Penilaian tanah adalah proses memastikan nilai aktual saat ini dari setiap bagian tanah, dikembangkan atau tidak.
Salah satu metode penilaian yang paling umum bergantung pada harga jual tanah lain yang serupa. Metode penjualan yang sebanding mensurvei penjualan baru-baru ini dari tanah serupa di dalam wilayah geografis yang sama untuk mendapatkan gambaran tentang apa yang akan dijual tanah tersebut di pasar terbuka. Sering kali, metode penjualan yang sebanding memerlukan penyesuaian subjektif untuk perbedaan di tanah dan daerah sekitarnya. Harga jual kavling tertutup dapat membantu menentukan nilai kavling berukuran sama di dekatnya, misalnya, tetapi jika kavling itu berbatasan dengan jalan yang ramai, nilainya tentu akan sedikit berbeda.
Banyak penilai penilaian juga menggunakan model biaya pengembangan. Dengan metode ini, penilai mempelajari biaya yang ada untuk mengembangkan bidang tanah yang serupa, dan mempertimbangkan atribut fisik tanah apa pun — seperti sungai, sumur irigasi, atau tanah berbatu — yang mungkin memengaruhi potensi bangunan. Jenis penilaian ini biasanya cukup lengkap, dengan mempertimbangkan banyak faktor berbeda.
Jika bangunan sudah melekat pada banyak, hal-hal yang sering menjadi lebih rumit di mana penilaian yang bersangkutan. Dalam kasus ini, penilaian tanah memerlukan perhitungan seberapa besar pengaruh bangunan terhadap harga jual, dan berapa nilai tanah tanpa bangunan tersebut terpasang. Ada beberapa metode untuk membuat perhitungan ini.
Analisis pendapatan dan metode analisis biaya adalah yang paling umum. Dalam metode analisis pendapatan, penilai penilaian tanah memperkirakan berapa banyak uang yang dihasilkan properti setiap tahun. Kemudian, agen menentukan berapa nilai bangunan tersebut, dan mengalokasikan sebagian dari pendapatan yang diperoleh untuk bangunan tersebut. Sisanya adalah nilai tanah.
Penilai juga melihat nilai bangunan di bawah metode analisis biaya, tetapi hanya dalam hal berapa biaya untuk membangunnya. Berdasarkan metode ini, nilai tanah adalah nilai properti dikurangi biaya konstruksi. Penilaian analisis biaya sering dikritik karena tidak mempertimbangkan biaya penyusutan atau pemeliharaan.
Daripada membuat banyak tebakan dan perhitungan sendiri, banyak lembaga penilaian modern menggunakan komputer dan teknologi untuk membantu mereka melakukan penilaian tanah yang lebih cepat dan lebih akurat. Berbagai program telah dirancang untuk mengembangkan formula dan menghitung nilai tanah berdasarkan sejumlah faktor yang berbeda. Proses ini dikenal sebagai penilaian massal berbantuan komputer, atau CAMA.
Program CAMA biasanya memanfaatkan database yang lebih besar dari catatan properti, informasi penjualan, dan penilaian pajak dari tahun-tahun sebelumnya. Basis data ini dikenal sebagai sistem informasi geografis, atau GIS. Tidak ada komputer yang dapat melakukan pekerjaan manusia, tetapi jika digunakan dengan benar, komputer yang menjalankan program CAMA dapat mempermudah pekerjaan penilai penilaian.