Dalam ilmu ekonomi, hiperinflasi adalah istilah yang mengacu pada tindakan inflasi yang dianggap di luar kendali, atau meningkat pada tingkat yang jauh lebih besar dari biasanya. Istilah ini agak subjektif karena tidak ada aturan tegas untuk menentukan kapan situasi berubah dari inflasi menjadi hiperinflasi. Dengan demikian, menyatakan hiperinflasi sering menjadi tugas analis keuangan dan pakar politik.
Meskipun masih ada beberapa pertanyaan tentang kapan suatu situasi menjadi hiperinflasi, sejumlah saran telah dibuat. Tidak peduli definisi apa yang digunakan, sebagian besar ekonom setuju hiperinflasi ada ketika setidaknya ada tingkat inflasi 100 persen dalam rentang waktu hanya beberapa tahun. Tidak peduli apa namanya, inflasi yang mendekati tingkat ini sering mengakibatkan kesulitan besar bagi penduduk.
Hiperinflasi terjadi karena mata uang suatu negara kehilangan nilainya dengan cepat, menyebabkan harga naik sebagai tanggapan. Sebagian besar negara telah mengalami periode hiperinflasi di beberapa titik selama sejarah mereka. Ini sering terjadi ketika pemerintah mencetak lebih banyak uang daripada biasanya untuk menutupi kekurangan di beberapa bidang lain. Jawaban pemerintah terhadap nilai mata uang yang lebih rendah adalah dengan mencetak lebih banyak uang, yang memberi makan siklus devaluasi mata uang yang berkelanjutan.
Hiperinflasi dapat menyebabkan kesulitan besar, terutama dalam jangka pendek, karena upah mungkin tidak mengikuti penurunan daya beli mata uang. Ini juga dapat menyebabkan krisis di industri lain, seperti perbankan, di mana tingkat pembayaran sering kali dijaminkan kepada peminjam. Oleh karena itu, ketika hiperinflasi terjadi, uang yang diperoleh kembali oleh bank mungkin bernilai jauh lebih rendah daripada uang yang awalnya dipinjamkan.
Ada beberapa faktor yang dapat diterapkan untuk menghentikan hiperinflasi agar tidak berlanjut. Pemerintah dapat menetapkan unit pangkalan baru. Misalnya, unit saat ini dapat dikurangi dengan faktor 100, membuat catatan yang dulunya $100 dalam mata uang lama menjadi $1 dalam mata uang baru. Namun, tanpa melakukan sesuatu untuk mengatasi akar masalah, hiperinflasi akan terus mendorong unit dasar lebih rendah nilainya.
Solusi jangka panjang harus mencakup penerapan kebijakan moneter baru bagi negara. Suku bunga dapat dinaikkan, yang akan membuat uang lebih sulit untuk dipinjam dan oleh karena itu meningkatkan nilainya. Selain itu, pemerintah dapat menetapkan kebijakan pengeluaran baru, yang akan membantu mengurangi kebutuhan mencetak uang untuk menutupi kewajiban.