Pertanda Hindenburg adalah serangkaian karakteristik pasar yang diyakini sebagian orang menandakan jatuhnya pasar besar. Matematikawan Jim Miekka mengembangkan kriteria, dan pertanda Hindenburg bisa sangat akurat dalam beberapa kasus. Media keuangan dapat melaporkan ketika kondisi memenuhi kriteria dan akan mencatat setiap perubahan pasar setelah pengumuman tersebut. Ini hanya satu di antara banyak metrik yang dapat digunakan investor untuk memprediksi pergerakan pasar.
Menurut para pendukung pertanda Hindenburg, karakteristik tersebut menunjukkan pergeseran kepercayaan konsumen, yang dapat mendahului kehancuran di pasar. Pertanda itu dinamai untuk bencana zeppelin terkenal yang terjadi pada 1930-an, ketika kapal udara Jerman Hindenburg jatuh dalam ledakan berapi-api di New Jersey. Namanya menyiratkan bahwa pasar dapat dengan cepat terbakar ketika kondisi tertentu terjadi.
Statistik dari New York Stock Exchange membentuk dasar kriteria. Semuanya harus terjadi pada hari yang sama agar pertanda Hindenburg dapat dimainkan. Yang pertama adalah bahwa setidaknya 2.2 dari saham yang terdaftar harus membuat harga tertinggi dan terendah baru, yang mencerminkan aktivitas positif dan negatif. Nilai tertinggi baru tidak boleh lebih dari dua kali lipat dari posisi terendah baru; jika 10% saham membuat harga tertinggi baru dan 3% membuat posisi terendah baru, kriteria pertanda Hindenburg tidak lagi terpenuhi. Selain itu, rata-rata pergerakan 10 minggu untuk pasar harus meningkat. Akhirnya, osilator McClellan, metrik untuk menentukan saham overbought dan oversold, harus negatif.
Bersama-sama, kriteria ini menunjukkan kepercayaan investor yang goyah. Bahkan bagi investor yang tidak menganggap pertanda Hindenburg sebagai otoritas terakhir, itu bisa menjadi tanda peringatan. Ketika aktivitas perdagangan bercampur dengan cara ini, investor mungkin gugup dan rentan terhadap kepanikan. Peristiwa pasar besar atau berita politik besar dapat membuat pasar menjadi kacau dan menciptakan nilai pasar yang menukik tajam karena investor berebut posisi.
Setelah pertanda Hindenburg teridentifikasi, investor akan mengamati pasar dengan cermat selama 30 hari ke depan untuk melihat apakah pasar keluar dari pola, melanggar kriteria, atau terus bergerak dengan cara yang berbahaya. Investor dapat memposisikan ulang diri mereka sendiri untuk mengambil keuntungan dari penurunan pasar, atau dapat memindahkan investasi untuk mendapatkan uang mereka di lokasi yang lebih aman, seperti keluar dari saham yang tidak stabil dan masuk ke sekuritas pemerintah yang stabil. Ini dapat menciptakan efek bola salju, karena investor panik atas pertanda Hindenburg dan menciptakan kondisi pasar yang mereka takuti.