Rata-rata tertimbang saham adalah pengukuran yang digunakan untuk menentukan jumlah rata-rata saham saham yang dimiliki perusahaan selama periode waktu tertentu. Ini adalah penentuan penting, karena mempengaruhi bagaimana laba per saham perusahaan, tolok ukur utama bagi investor dan analis, diukur. Menghitung rata-rata tertimbang saham diperlukan setiap kali perusahaan menerbitkan saham baru atau membeli kembali sebagian sahamnya yang beredar. Untuk melakukan pengukuran ini, pertama-tama perlu mengalikan jumlah saham yang beredar di setiap periode waktu dengan persentase dari total periode waktu saham tersebut beredar, dan kemudian menjumlahkan semua totalnya.
Perusahaan yang menawarkan saham kepada investor jarang menyimpan jumlah saham yang sama beredar untuk jangka waktu yang sangat lama. Dalam beberapa kasus, mungkin ingin mengumpulkan uang untuk operasi dengan menjual beberapa saham. Sebaliknya, perusahaan yang dibanjiri uang ekstra mungkin ingin membeli kembali sebagian sahamnya sendiri. Semua pembelian dan penjualan ini membuat jumlah saham yang beredar berfluktuasi, itulah sebabnya perhitungan rata-rata tertimbang saham diperlukan.
Sebagai contoh bagaimana rata-rata tertimbang saham bekerja, bayangkan sebuah perusahaan ingin mengetahui angka ini selama setahun terakhir. Mereka memulai tahun dengan 1,000 saham beredar. Pada awal April, mereka membeli kembali 500 saham, menyisakan 500 yang beredar. Pada 1 Juli, mereka mengeluarkan 1,000 lembar saham lagi, artinya ada 1,500 lembar saham yang beredar. Di situlah jumlah itu bertahan selama sisa tahun ini.
Karena ada 1,000 saham beredar selama tiga bulan dan kemudian 500 saham untuk tiga bulan berikutnya, kedua jumlah ini harus dikalikan dengan 0.25. Ini karena tiga bulan adalah seperempat dari 12 bulan dalam setahun. 1,500 saham yang beredar selama enam bulan terakhir dikalikan dengan 0.5, karena enam bulan adalah setengah tahun. Perkalian tersebut menghasilkan total 250, 125, dan 750, dan jika dijumlahkan berarti rata-rata tertimbang saham perusahaan untuk tahun tersebut adalah 1,125.
Mengetahui rata-rata tertimbang saham membuat penghitungan laba per saham untuk perusahaan jauh lebih akurat dibandingkan jika perusahaan hanya menggunakan salah satu total saham dari titik tertentu dalam setahun. Dalam contoh di atas, pendapatan akan terlihat sangat berbeda jika mereka menggunakan total saham April, bukan rata-rata tertimbang. Karena laba per saham adalah indikator kekuatan finansial yang sangat besar, akurasi sangat penting.