Dalam ilmu ekonomi, modal mengacu pada sumber daya yang digunakan bisnis untuk tumbuh. Biasanya ini berbentuk uang yang dapat dikeluarkan perusahaan untuk mempekerjakan lebih banyak karyawan, membeli lebih banyak peralatan, dan meningkatkan produksi. Bisnis biasanya mengumpulkan modal ini dari investor dengan menjual saham dan obligasi di pasar modal. Pemerintah mengambil sejumlah langkah regulasi dalam pengembangan pasar modal untuk membangun kepercayaan investor melalui aturan dan undang-undang transparansi bisnis untuk melindungi uang investor.
Perusahaan dapat mengumpulkan uang dengan menjual saham dalam bisnis atau menerbitkan obligasi. Saham adalah saham kepemilikan dalam perusahaan itu sendiri, yang diharapkan investor untuk dijual dengan harga lebih tinggi atau digunakan untuk mengumpulkan pembayaran dari bisnis yang disebut dividen. Obligasi adalah pinjaman kepada perusahaan yang dilunasi dengan bunga. Individu membeli saham dan obligasi dengan tujuan mendapatkan keuntungan dari uang yang mereka investasikan di perusahaan. Ini menciptakan situasi di mana perusahaan dapat memperoleh uang tambahan untuk tumbuh, dan investor dapat memperoleh keuntungan dari memberikan uang ini kepada bisnis tersebut.
Setiap kali individu menginvestasikan uang di perusahaan, mereka berisiko kehilangannya. Nilai saham bisa turun, atau perusahaan bisa bangkrut sebelum mereka membayar kembali obligasi mereka. Risiko-risiko ini ada dalam investasi apa pun, tetapi investor khususnya tidak ingin kehilangan uang mereka karena penipuan atau korupsi. Pengembangan pasar modal dimaksudkan untuk membangun kepercayaan investor bahwa uangnya tidak akan hilang karena faktor-faktor yang tidak bersifat bisnis atau ekonomi. Membangun kepercayaan investor penting karena membuat investasi lebih mungkin, yang dapat membantu bisnis tumbuh dan ekonomi yang lebih besar untuk berkembang.
Salah satu faktor utama dalam pengembangan pasar modal adalah undang-undang untuk melindungi uang investor. Ini bisa termasuk yang mengatur bagaimana aset perusahaan dilikuidasi dan dibagi di antara investor. Undang-undang semacam itu dapat meyakinkan individu yang berpikir untuk menginvestasikan uang di pasar tertentu bahwa perusahaannya tidak akan dengan sia-sia, atau dengan curang, menyatakan kebangkrutan. Peraturan tersebut tidak mencegah investor dari kehilangan uang jika perusahaan gagal, tetapi dapat memungkinkan mereka untuk mendapatkan kembali persentase dari investasi awal mereka, yang membantu membangun legitimasi pasar modal.
Cara lain di mana pemerintah dapat mendorong pengembangan pasar modal adalah melalui undang-undang tentang transparansi bisnis. Untuk membuat keputusan investasi yang tepat, individu yang ingin membeli saham atau obligasi perusahaan harus memiliki informasi yang dapat dipercaya tentang keuangannya. Hal ini memungkinkan mereka untuk secara akurat menilai risiko investasi. Jika investor dapat mempercayai bahwa informasi yang dipublikasikan oleh perusahaan di pasar tertentu tentang diri mereka sendiri adalah akurat, maka kemungkinan besar mereka akan berinvestasi di pasar tersebut.