Apa itu Kesenjangan Negatif?

Kesenjangan negatif adalah situasi di mana ada perbedaan antara aset sensitif bunga yang dimiliki oleh lembaga keuangan dan kewajiban sensitif bunga yang saat ini ditanggung lembaga. Situasi seperti ini tidak biasa bagi banyak lembaga dan, selama kesenjangan atau disparitas ini dijaga dalam kisaran tertentu, tidak akan menimbulkan ancaman nyata bagi lembaga itu. Sejumlah faktor dapat menyebabkan kesenjangan melebar secara signifikan, dengan pergeseran suku bunga rata-rata menjadi salah satu yang lebih penting.

Tingkat risiko suku bunga yang ditanggung bank atau lembaga lain baik aset maupun kewajibannya akan berpengaruh pada derajat kesenjangan negatif yang ada. Ketika tingkat bunga rata-rata lebih atau kurang sejalan dengan tingkat yang terkait dengan kewajiban dan aset tersebut, kesenjangan kemungkinan akan tetap dalam kisaran yang dapat diterima. Perubahan mendadak dalam tingkat rata-rata itu dapat menguntungkan institusi, atau menciptakan banyak kesulitan keuangan, tergantung pada arah pergerakan suku bunga.

Ketika suku bunga rata-rata berubah secara signifikan, ini akan menciptakan disparitas yang lebih luas yang dapat menyebabkan kesenjangan positif atau negatif. Misalnya, jika pergeseran suku bunga mengarah ke situasi di mana nilai aset sensitif bunga lembaga lebih tinggi daripada kewajiban sensitif bunga yang dimiliki saat ini, ini dianggap sebagai kesenjangan positif. Jika perubahan suku bunga menyebabkan situasi di mana kewajiban sensitif bunga tiba-tiba jauh lebih besar daripada aset, kesenjangan dianggap negatif. Lembaga keuangan secara rutin memantau pergerakan suku bunga rata-rata dan bahkan memprediksi arah pergerakan tersebut di masa depan sebagai cara untuk mengatur ulang aset dan kewajiban dengan cara yang diharapkan dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi lembaga tersebut.

Biasanya, penurunan suku bunga rata-rata cenderung membantu mempersempit kesenjangan negatif, atau bahkan mungkin cukup untuk menciptakan kesenjangan positif. Hal ini karena penurunan suku bunga pada gilirannya akan berarti bahwa kewajiban sensitif bunga yang dimiliki oleh bank akan dinilai ulang agar sejalan dengan suku bunga yang lebih rendah tersebut. Hasil akhirnya adalah bahwa lembaga mampu membayar bunga yang lebih rendah atas kewajiban tersebut dan menyimpan lebih banyak dari hasil sebagai pendapatan. Jika tingkat rata-rata meningkat, ini berarti kewajiban yang sama akan dihargai kembali pada tingkat yang lebih tinggi, yang akan menempatkan beban yang lebih besar pada institusi dan meningkatkan jumlah kesenjangan negatif.