Apa Itu Forensik Keuangan?

Forensik keuangan adalah analisis informasi keuangan untuk digunakan dalam pengaturan hukum. Ini dapat mencakup kasus perdata maupun pidana. Para ahli di bidang ini biasanya memiliki gelar di bidang akuntansi atau bidang terkait bersama dengan pelatihan khusus tentang cara menerapkan keterampilan mereka ke kasus pengadilan. Pelatihan memastikan bahwa orang mengumpulkan dan mendokumentasikan informasi dengan benar, sehingga dapat bertahan menghadapi tantangan pembuktian dalam kasus-kasus yang dibawa ke pengadilan.

Dalam kasus perdata, forensik keuangan mungkin diperlukan untuk mendokumentasikan keadaan suatu kasus atau memberikan informasi latar belakang. Misalnya, sebuah perusahaan yang mengajukan kebangkrutan mungkin menggunakan akuntan yang terampil untuk membenarkan bahwa ia telah kehabisan dana, tidak dapat pulih di bawah struktur operasional saat ini, dan membutuhkan perlindungan dan kesempatan untuk menata kembali. Demikian juga, forensik keuangan dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan melacak aset dalam kasus di mana satu pihak menuntut pihak lain untuk pembayaran utang atau pembayaran keputusan. Akuntan dapat menunjukkan bahwa tergugat dalam kasus ini memiliki aset yang tersedia dan harus menyerahkannya kepada penggugat.

Investigasi kriminal juga menggunakan forensik keuangan. Ini dapat mencakup evaluasi catatan untuk bukti penipuan, pencucian uang, dan kejahatan kerah putih lainnya. Instansi pemerintah dapat menggunakan akuntan. Lembaga keuangan dapat mempekerjakan ahli dalam forensik keuangan untuk membantu mereka dengan kepatuhan peraturan dan audit, dengan tujuan mengurangi kemungkinan bahwa mereka akan terlibat dalam kasus pidana. Sebuah bank, misalnya, mungkin meminta bantuan untuk kampanye anti pencucian uang.

Spesialis di bidang ini dapat mendukung penegakan hukum dan tim hukum saat mereka menyelidiki dan mempersiapkan kasus. Di pengadilan, kesaksian tidak selalu diperlukan, tetapi dapat membantu. Saksi ahli dalam forensik keuangan harus dapat menyampaikan informasi secara jelas dan dapat dipahami oleh juri sehingga dapat mencapai suatu keputusan. Ini membutuhkan seperangkat keterampilan yang berbeda; tidak semua akuntan, misalnya, dapat menjelaskan profesinya dalam istilah yang dapat dipahami oleh orang awam.

Mempersiapkan bahan untuk pengadilan membutuhkan memenuhi sejumlah standar. Bukti perlu disimpan dengan aman, dengan rantai penjagaan untuk memastikannya dipertanggungjawabkan setiap saat. Para ahli dalam forensik keuangan perlu mengetahui cara menangani data sambil mempertahankan integritasnya sehingga bukti tidak dibuang karena masalah teknis. Misalnya, jika auditor meninggalkan dokumen di kursi mobil saat akan membeli bahan makanan, rantai penahanan terputus dan dokumen tersebut dapat dikeluarkan dari pengadilan.