Apa Artinya “Melebur”?

Dalam dunia keuangan, “pelelehan” terjadi ketika ada kenaikan mendadak dan dramatis dalam harga kelas aset tertentu seperti saham atau obligasi. Kenaikan ini sebagian besar didorong oleh investor yang membeli aset agar tidak ketinggalan pasang naik. Masalah dengan “meleleh” adalah yang lebih didorong oleh momentum daripada oleh perubahan signifikan dalam prospek keuangan. Ketika investor menyadari bahwa fundamental di balik aset tidak dapat mendukung kenaikan harga, aksi jual dapat dimulai yang mengarah ke efek sebaliknya, “kehancuran”.

Investor memiliki cara yang berbeda dalam memilih instrumen keuangan yang mereka pilih untuk diinvestasikan. Beberapa memilih untuk melihat statistik fundamental di balik perusahaan atau lembaga yang menerbitkan saham dan obligasi, memilih hanya perusahaan yang memiliki indikator keuangan yang kuat dan aset tidak berwujud yang sangat baik di belakangnya. Investor lain mencari tren pasar, mencoba untuk bergabung ketika gelombang momentum menyapu semua aset di jalurnya menuju harga yang lebih tinggi. Investor yang terakhir kemungkinan besar menjadi penyebab “pelelehan” keuangan.

Ketika harga naik untuk aset tertentu secara tidak terduga, itu mungkin merupakan tanda “pelelehan” yang sedang berlangsung. Apa yang biasanya terjadi adalah bahwa investor pencari tren akan melihat kenaikan harga dan, karena tidak mau kehilangan kesempatan emas, mulai membeli sebagai hasilnya. Investor dalam posisi short, yang berarti bahwa mereka sedang dalam proses menjual aset yang sedang meningkat, mungkin juga ingin melindungi posisi mereka dengan membeli. Akibatnya, pasar melonjak secara signifikan.

Penting untuk dipahami bahwa tidak semua lonjakan di pasar adalah tanda-tanda “meleleh”. Fenomena ini hanya hadir ketika situasi keuangan yang mendasarinya tidak mendukung kenaikan harga. Indikator seperti pendapatan perusahaan, suku bunga, pengangguran, inflasi, dan komponen ekonomi makro utama lainnya kemungkinan akan menunjuk ke arah yang berlawanan dari pergerakan harga dalam situasi khas harga “mencair.”

Karakteristik lain yang menentukan dari “meleleh” adalah yang ditakdirkan untuk akhirnya mereda. Ketika itu terjadi, panic selling dapat terjadi dari investor yang khawatir terjebak di sisi tren yang salah. Semua ini mengarah pada momentum yang terus mengarah ke bawah ke titik di mana harga bahkan mungkin turun di bawah posisi saat harga mulai naik. Untuk alasan itu, investor harus memperhatikan fundamental keuangan dengan cermat atau bertindak dengan waktu yang ahli untuk mencegah kerusakan akibat krisis.