Apa Itu Kehilangan Hobi?

Kehilangan hobi adalah kerugian finansial yang tidak dapat diklaim sebagai pengurang pajak bisnis, karena merupakan hasil dari kegiatan yang tidak dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan. Definisi yang tepat dari “kehilangan hobi” bervariasi menurut yurisdiksi. Sementara istilah ini paling umum digunakan di Amerika Serikat, negara lain mungkin juga memiliki kebijakan pajak yang membatasi kemampuan untuk mengklaim pengurangan pajak atas pengeluaran untuk usaha yang bukan bisnis sebenarnya. Aturan kehilangan hobi membantu mencegah penipuan pajak dengan melarang pemotongan pajak untuk pengeluaran yang tidak benar-benar terkait dengan operasi bisnis nirlaba. Jika aktivitas individu tidak dianggap sebagai aktivitas yang diperlukan untuk menjalankan bisnis yang sah, proyek tersebut dapat diklasifikasikan oleh agen pajak sebagai hobi, dan pengeluaran yang terkait dengan hobi seringkali sangat dibatasi oleh kode pajak. Misalnya, di Amerika Serikat, pengeluaran hobi hanya dapat dianggap sebagai pengurangan yang diperinci.

Di Amerika Serikat serta negara-negara lain, individu yang menjalankan bisnis dapat mengurangi biaya menjalankan bisnis dari pendapatan kotor mereka. Pengeluaran ini, seperti perjalanan, hiburan, dan biaya pemeliharaan kantor atau fasilitas lainnya, bisa sangat besar. Akibatnya, pemilik bisnis mungkin dapat sangat membatasi kewajiban pajaknya dengan mengurangi biaya-biaya ini. Agen pajak pemerintah, seperti Internal Revenue Service (IRS), menyadari bagaimana batasan ini dapat mengurangi pendapatan pajak dan karenanya telah menetapkan kebijakan kehilangan hobi yang menentukan sifat aktivitas bisnis yang sah untuk tujuan perpajakan.

Dalam situasi di mana pemilik bisnis mengklaim berbagai pengeluaran dan kerugian sebagai pengurangan pajak, agen penagihan pajak dapat menyelidiki, atau mengaudit, klaim wajib pajak, menerapkan aturan kehilangan hobi untuk memastikan bahwa pemotongan itu sah. Di Amerika Serikat, pemeriksa pajak akan menyelidiki perincian tentang bisnis dan pemiliknya untuk menentukan apakah bisnis tersebut merupakan perusahaan sejati atau hobi bagi pemiliknya. Pertimbangan termasuk apakah pemilik bergantung pada pendapatan dari bisnis dan apakah ada kerugian akibat peristiwa yang tidak direncanakan atau terjadi selama tahap awal bisnis. Penyelidik juga dapat meninjau catatan keuangan bisnis yang mencakup beberapa tahun terakhir. Dalam situasi di mana bisnis telah menghasilkan keuntungan dalam beberapa tahun sebelum audit saat ini, penyelidik mungkin lebih cenderung menganggap pemotongan bisnis sebagai sah.