Istilah belanja modal digunakan dalam hubungannya dengan sejumlah uang yang mungkin telah dialokasikan oleh badan usaha untuk pelaksanaan proyek yang diproyeksikan untuk menghasilkan arus kas yang stabil yang akan berlangsung di luar periode yang ditentukan, biasanya satu tahun. Bisnis umumnya memiliki banyak proyek yang termasuk dalam pengeluaran modal mereka untuk periode keuangan atau bisnis, dan proses memutuskan proyek tertentu untuk dilakukan versus sumber daya yang tersedia dikenal sebagai penganggaran modal. Hubungan antara Net Present Value (NPV) dan penganggaran modal berasal dari pentingnya menggunakan analisis NPV untuk menentukan profitabilitas untuk proyek modal potensial dengan tujuan memungkinkan manajemen di badan usaha untuk memutuskan jenis modal terbaik. proyek untuk menyalurkan sumber dayanya. Hal ini sebagai hasil dari penggunaan NPV untuk mengukur profitabilitas, atau sebaliknya, dari proyek potensial serta kemungkinan proyek semacam itu menghasilkan uang dalam jangka pendek atau panjang. Faktor-faktor ini mempengaruhi keputusan akhir perusahaan mengenai proyek modal tertentu untuk membelanjakan uang dan jenis keuntungan yang dapat diharapkan dari investasi semacam itu.
Dengan demikian, hubungan antara NPV dan penganggaran modal adalah penggunaan NPV untuk memutuskan proyek apa yang akan menghasilkan manfaat yang paling diinginkan bagi perusahaan. Perusahaan yang berbeda memiliki kriteria sendiri untuk menentukan jenis proyek yang akan diinvestasikan, termasuk pemilihan proyek yang akan memberikan manfaat jangka pendek setelah injeksi belanja modal. Dengan asumsi sebuah perusahaan sedang mencoba untuk membangun pabrik baru, penerapan prinsip NPV dan penganggaran modal akan mengarah pada situasi di mana nilai yang diharapkan dari akuisisi pabrik akan dikurangi dari nilai sekarang dari arus kas masuk yang diharapkan dari proyeksi masa depan. operasi pabrik. Pengetahuan ini membuat proses penganggaran modal jauh lebih mudah karena memungkinkan perusahaan untuk menilai proyek yang diusulkan untuk sampai pada keputusan akhir mengenai proyek potensial yang akan menguntungkannya.
Misalnya, penggunaan NPV dan penganggaran modal akan memungkinkan perusahaan untuk memutuskan apakah pabrik yang diusulkan akan menghasilkan arus kas masuk segera yang akan dengan cepat mengimbangi pengeluaran modal, atau apakah arus kas masuk yang diharapkan akan datang lebih lama lagi. Jika ditentukan bahwa arus kas masuk tidak akan cukup cepat untuk memuaskan pemegang saham, atau karena alasan lain yang mungkin, perusahaan mungkin memutuskan untuk berinvestasi dalam proyek yang berbeda, seperti akuisisi mesin baru yang mungkin mulai menghasilkan arus kas masuk yang lebih cepat. Selain itu, penerapan NPV dan penganggaran modal akan memungkinkan perusahaan untuk menentukan perkiraan waktu yang diharapkan proyek untuk mulai menghasilkan arus kas masuk.