Apa Itu Diskon Ulang?

Rediscount adalah istilah yang digunakan sehubungan dengan dinamika jenis transaksi tertentu yang terjadi antara bank utama di suatu negara dengan bank pembantu lainnya yang memenuhi syarat. Biasanya, ketika bank mencari untuk mendapatkan pinjaman dari bank sentral, mereka dapat melakukannya dengan beberapa tingkat diskon, yang akan ditentukan atas kebijaksanaan bank sentral dengan maksud menggunakan alat tersebut untuk mempengaruhi perekonomian. Tingkat diskonto kembali mengacu pada penurunan lain dari tingkat bunga yang dibebankan oleh bank tersebut ke bank pembantu, faktor yang membuat tingkat bunga agregat menjadi lebih rendah daripada sebelum diskon ulang diterapkan pada bunga pinjaman.

Hubungan antara penerapan diskon ulang ini dengan niat bank sentral adalah fakta bahwa biasanya lahir dari keinginan bank semacam itu untuk mempengaruhi perekonomian. Karena bank sentral memiliki mandat untuk memanipulasi perekonomian melalui penerapan kebijakan dan taktik tertentu, mereka umumnya menggunakan proses diskonto sebagai salah satu cara untuk mencapai faktor stabilisasi tersebut. Proses pengambilan keputusan atas penerapan kebijakan tersebut didasarkan pada hasil analisis perekonomian yang sedang dipertimbangkan. Dengan demikian, jika analisis ekonomi mengarah pada penentuan perlambatan umum yang sama, bank sentral akan memperkenalkan kebijakan moneter yang dimaksudkan untuk meningkatkan pengeluaran dan konsumsi umum sebagai sarana untuk menghidupkan kembali perekonomian.

Contoh dari taktik tersebut adalah penurunan tingkat bunga di mana bank komersial dalam perekonomian dapat memperoleh pinjaman dari bank melalui penggunaan diskon ulang. Dalam arti tertentu, penerapan rediscount dimaksudkan untuk menjadi semacam peristiwa yang mempercepat transmisi niat bank sentral ke perekonomian yang lebih luas. Dalam pengertian ini, bank dapat dikatakan sebagai semacam pipa saluran untuk transfer kebijakan moneter yang diprakarsai oleh bank sentral. Untuk tujuan ini, bank akibatnya akan mengurangi bunga yang mereka bebankan kepada pelanggan mereka untuk pemberian kredit dan penerbitan pinjaman. Hal ini mempengaruhi konsumen dengan mendorong mereka untuk membelanjakan lebih banyak karena akses dana yang lebih mudah untuk melayani konsumsi mereka.