Kantong besom adalah kantong yang dipotong menjadi pakaian, bukan dijahit. Mereka umumnya memiliki tepi atau pipa yang diperkuat di sepanjang celah saku. Tepi ini dapat berupa potongan kain atau jahitan tambahan. Kantong besom biasanya ditemukan pada pakaian seperti jaket tuksedo dan celana panjang pria, tetapi dapat disesuaikan dengan hampir semua pakaian.
Kantong pada pakaian kasual, seperti kantong belakang pada jeans denim, dikenal sebagai set-out. Ini karena mereka melekat pada bagian luar garmen dan dijahit di seluruh tepinya. Kantong besom, di sisi lain, dikenal sebagai set-in, karena mereka melekat pada titik di dalam pakaian dan hanya dijahit di tepi atasnya.
Jahitan atau tepi yang diperkuat di sepanjang bukaan kantong besom dapat mengambil beberapa bentuk. Ini bisa menjadi jahitan fungsional; potongan kain dekoratif, seperti satin; atau pola yang lebih rumit untuk pakaian dekoratif. Strip satin paling sering digunakan pada jaket tuksedo, atau jas pria, untuk penampilan yang lebih formal. Kantong besom dapat memiliki penutup atau penutup kancing pada bukaannya, atau bisa juga polos.
Dimungkinkan juga untuk memiliki saku besom ganda, yang memiliki dua strip tepi yang diperkuat. Strip pertama berada di sepanjang tepi saku yang terbuka, dan yang kedua tepat di atasnya. Ketika saku itu ditutup, double besom akan muncul sebagai dua garis yang berjalan sejajar satu sama lain.
Kantong Besom juga disebut kantong terikat, bilur, pipa, atau Reece. Ini dinamai untuk mesin jahit, yang dikembangkan pada tahun 1958 oleh John Reece, yang mampu memasang saku, memotong bukaannya, dan menjahit tepi atas semuanya dalam satu siklus. Reece adalah seorang Prancis Kanada yang mendirikan Reece Corporation, sebuah perusahaan menjahit. Pada tahun 1991, perusahaannya bergabung dengan AMF Sewn Products untuk memasok mesin jahit industri ke industri fashion.
Salah satu kelemahan kantong besom adalah tidak berfungsinya kantong set-out. Sebagian, ini karena kurangnya jahitan di sepanjang tepi bawah saku. Selain itu, inner pocket liner biasanya terbuat dari bahan yang tipis, untuk menjaga tampilan halus dari sebuah pakaian. Ini membatasi kemampuannya untuk menahan barang atau menahan pencucian berulang. Untuk alasan ini, kantong Besom paling sering dijahit untuk penampilan daripada fungsi.