Apa itu Leher Permata?

Leher permata adalah garis leher dasar polos yang membulat dan mencapai tepat di atas tulang selangka. Dinamai karena kemampuannya untuk menampilkan sepotong perhiasan seperti liontin atau bros pada kain, sehingga mata tertarik ke atas ke perhiasan dan wajah. Potongan ini ditampilkan pada berbagai macam pakaian pria dan wanita, termasuk T-shirt, sweater, dan gaun. Leher permata juga sangat umum dalam pakaian olahraga, dan sering ditampilkan pada bodysuits, kemeja bersepeda, dan kemeja otot.

Garis leher permata sangat mirip dengan leher perahu atau leher “bateau”, yang merupakan garis leher bulat sederhana lainnya tetapi tidak menutupi tulang selangka. Leher perahu mendapatkan namanya dari seragam pelaut dan pakaian bahari lainnya yang memiliki garis leher yang sama. Leher permata terkadang juga disalahartikan sebagai leher awak, yang menutupi di atas tulang selangka dan dibingkai dengan pita kain atau kerah tambahan.

Versi lain dari kalung permata yang lebih terbuka adalah leher sendok, yang mengikuti garis lengkung yang sama dengan garis leher permata dan perahu, tetapi kemudian menyendok ke dalam kemiringan yang dramatis tepat di atas belahan dada. Kemeja dan gaun leher permata tanpa lengan menarik perhatian ke lengan, dan terutama menyanjung tipe tubuh dengan lengan kencang. Atasan atau gaun dengan potongan seperti ini paling cocok dipadukan dengan pakaian lain berlapis di atasnya, seperti kardigan atau jaket untuk menambahkan tekstur pada garis leher yang biasa saja. Atasan leher permata juga merupakan pilihan yang baik untuk dipasangkan dengan rok pendek atau celana pendek, karena memberikan keseimbangan pada pakaian dan mencegahnya terlihat minim atau terlalu terbuka.

Leher permata adalah salah satu garis leher paling populer yang ditampilkan pada “gaun pengantin sederhana” yang dikenakan oleh pengantin wanita yang menikah di gereja atau kuil dengan aturan berpakaian tertentu yang membutuhkan garis leher tinggi. Desain ini juga dipopulerkan oleh ikon gaya, Audrey Hepburn, yang menyukai garis leher karena kemampuannya untuk menutupi tulang selangka, yang membuatnya sadar diri. Leher permata juga disukai oleh ikon gaya 1960-an lainnya, Jacqueline Kennedy Onassis, yang sering mengenakan gaun shift dan twinset kardigan yang menampilkan garis leher bersama dengan untaian mutiara untuk aksennya.