Apa Itu Hijab Malaysia?

Jilbab Malaysia, juga disebut tundung, adalah penutup kepala atau kerudung yang bisa dikenakan seorang wanita di depan umum sebagai simbol pengabdian agamanya. Rambut seorang wanita ditutupi oleh jilbab Malaysia, tetapi jika wajahnya ditutupi jilbab maka disebut sebagai niqab. Desain jilbab Malaysia dapat bervariasi, memungkinkan perbedaan gaya antara wanita. Mengenakan jilbab adalah sukarela di Malaysia, tidak seperti beberapa negara lain yang mewajibkan semua wanita di depan umum, meskipun wanita Muslim dan non-Muslim diharuskan mengenakan jilbab di lokasi tertentu di Malaysia. Pakaian ini dapat dikenakan sejak masa bayi, yang dapat membantu seorang gadis menyesuaikan diri untuk mengenakan jilbab secara teratur.

Tidak seperti di daerah lain di dunia, jilbab Malaysia datang dalam berbagai gaya. Jilbab bisa berwarna hitam, merah, biru atau sejumlah warna lain, memungkinkan seorang wanita untuk mencocokkan atau melengkapi pakaiannya yang lain. Bordir dekoratif atau pola lain dapat dijahit di jilbab, memungkinkan untuk beberapa personalisasi versus jilbab yang hanya sepotong kain padat.

Penggunaan jilbab Malaysia bersifat sukarela, tidak seperti di negara lain di mana perempuan dapat dihukum jika tampil di depan umum tanpa mengenakan jilbab. Wanita Muslim Malaysia yang memilih untuk tidak mengenakan jilbab di depan umum juga tidak mendapat tekanan atau hukuman sosial. Satu-satunya waktu seorang wanita Malaysia, apakah dia Muslim atau bukan, harus mengenakan jilbab Malaysia adalah ketika dia memasuki masjid atau bangunan Islam lainnya. Sementara wanita Muslim mungkin mengenakan jilbab yang menutupi bahu dan menggantung di dahi, wanita non-Muslim mungkin mengenakan sepotong kain sederhana yang menutupi bagian belakang kepala mereka.

Pemerintah Malaysia tidak mengatur penggunaan hijab, kecuali dalam keadaan khusus. Pegawai negeri, atau pegawai pemerintah, boleh mengenakan jilbab saat bekerja, tetapi pemerintah telah melarang penggunaan cadar oleh pegawai pemerintah saat bekerja. Sebagian masyarakat Malaysia memandang penggunaan hijab sebagai pengaruh budaya Arab, dan memandang hijab dengan curiga.