Apa yang dilakukan seorang Antropolog Forensik?

Seorang antropolog forensik menggunakan pengetahuannya tentang antropologi fisik dalam pengaturan hukum. Antropologi forensik biasanya digunakan dalam hukum untuk membantu mengidentifikasi individu yang meninggal dari sisa-sisa yang rusak berat atau membusuk. Seorang antropolog forensik dapat menggunakan keahliannya untuk menentukan, misalnya, jenis kelamin, usia, tinggi, dan keturunan almarhum. Ia juga dapat menawarkan wawasan tentang trauma atau penyakit yang mempengaruhi jenazah.

Dalam kebanyakan kasus, seorang antropolog forensik tidak menghabiskan seluruh waktunya bekerja dengan penegak hukum, tetapi dipanggil untuk membantu kasus bila diperlukan. Kebanyakan antropolog forensik menghabiskan sebagian besar kehidupan profesional mereka dalam lingkungan akademis. Untuk dapat bekerja di bidang hukum, seorang antropolog harus memiliki minimal gelar doktor, yang membutuhkan minimal lima tahun studi pascasarjana. Selain itu, seorang antropolog fisik harus mengembangkan keahlian dalam subbidang osteologi, atau studi tentang materi kerangka manusia. Cabang lain dari antropologi fisik lebih cocok untuk domain termasuk studi penyakit pada pasien hidup, evolusi manusia, atau studi tentang otak.

Selain bantuan antropolog fisik kontemporer, teknik penegakan hukum mendapat manfaat dari karya antropolog fisik di masa lalu, dan koleksi penelitian mereka tentang sisa-sisa kerangka manusia. Beberapa di antaranya yang paling penting di Amerika Serikat adalah Koleksi Hamann-Todd, Koleksi Terry, dan Koleksi Kerangka Donasi William M. Bass. Analisis statistik dari koleksi tersebut membantu dalam analisis sisa-sisa dalam pengaturan hukum. Antropolog forensik biasanya bekerja sebagai bagian dari tim, bersama dengan penyelidik pembunuhan, dokter gigi forensik, dan ahli patologi forensik.

Keahlian seorang antropolog forensik secara hukum cukup untuk menentukan usia, jenis kelamin, tinggi, dan keturunan berdasarkan sisa-sisa manusia. Otoritas hukum antropolog forensik tidak melampaui titik ini di Amerika Serikat. Seorang antropolog forensik dapat membantu menentukan penyebab kematian, meskipun hanya koroner atau pemeriksa medis yang dapat membuat pernyataan resmi. Antropolog forensik terkadang menggunakan metode yang lebih eksperimental, seperti rekonstruksi wajah, tetapi hasil dari prosedur tersebut biasanya tidak dapat diterima sebagai bukti di pengadilan. Seorang antropolog forensik dapat bersaksi di pengadilan sebagai saksi ahli.