Tujuan utama reporter berita TV adalah menyampaikan cerita yang menarik bagi pemirsa acara tersebut. Pekerjaan pelaporan TV sangat kompetitif; reporter yang mengerti bagaimana menyajikan cerita relevan yang menarik dan memberi tahu pemirsa memiliki peluang terbaik untuk dipekerjakan. Wartawan TV menemukan dan menyelidiki berita di komunitas mereka serta menulis dan menyampaikan berita yang menarik.
Beberapa reporter berita TV mengkhususkan diri dalam berita tentang topik tertentu seperti kejahatan atau politik. Mereka mungkin juga mengkhususkan diri pada bagian human interest yang digunakan untuk mengisi tempat dalam program ketika tidak ada berita lokal lainnya untuk dilaporkan. Kisah human interest bisa berupa apa saja yang melibatkan orang-orang di komunitas, seperti penyewa yang melawan penggusuran oleh pemilik yang ingin merenovasi gedung dan menaikkan harga sewa. Wartawan berita televisi juga melaporkan acara lokal, seperti pameran dan festival. Beberapa reporter berita TV adalah koresponden yang meliput acara di seluruh dunia, seperti Olimpiade.
Seorang reporter TV sering menghabiskan banyak waktu untuk mendapatkan ide cerita. Menyelidiki kejadian masyarakat dan mewawancarai orang adalah sesuatu yang hampir setiap hari dilakukan oleh sebagian besar laporan berita televisi. Orang yang berharap menjadi reporter berita TV harus memiliki keterampilan komunikasi yang baik dalam berurusan dengan orang. Keterampilan mendengarkan yang baik dan mendapatkan informasi yang akurat juga penting.
Wartawan berita televisi harus selalu memenuhi tenggat waktu ketika membuat presentasi tertulis untuk dibaca di udara. Beberapa reporter TV bekerja dengan jurnalis lain untuk mempersiapkan dan menyajikan berita televisi kepada pemirsa. Seorang reporter TV harus selalu memastikan bahwa beritanya memenuhi peraturan siaran serta standar yang ditetapkan oleh setiap saluran berita.
Wartawan berita televisi harus selalu menjaga standar jurnalistik profesional dengan menyajikan berita dengan kejujuran dan integritas. Seorang reporter berita TV yang melaporkan secara langsung harus dapat bekerja dengan baik di bawah tekanan dan kekacauan. Sebagai contoh, reporter di lokasi kebakaran harus berbicara dengan keras di atas sirene yang meraung-raung dan mewawancarai orang-orang yang mungkin panik atau kesal. Wartawan berita TV berkomunikasi dengan banyak orang mulai dari anak-anak di acara penggalangan dana sekolah hingga selebritas atau tokoh politik tingkat tinggi.