Parasitologis adalah ilmuwan yang mempelajari parasit, dan hubungan antara parasit dan inangnya. Sementara parasit dapat ditemukan dalam segala bentuk kehidupan hewan atau tumbuhan, parasitologi biasanya terbatas pada studi tentang parasit protozoa dan metazoa. Seorang ahli parasitologi juga memeriksa cara parasit berpindah dari inang ke inang, dan efek parasit pada inang ini. Ia juga mencari cara untuk melawan parasit dan mencegahnya menyebarkan penyakit. Karena sifat organisme hidup, ada beberapa tumpang tindih antara bidang parasitologi dan disiplin ilmu lainnya, seperti imunologi, biologi sel, mikrobiologi, dan biologi molekuler.
Mengingat sifat kompleks bidang ini, para ahli parasitologi bekerja dalam berbagai kapasitas. Misalnya, seorang ahli parasitologi medis mempelajari parasit yang ditemukan pada manusia. Ini termasuk parasit umum seperti kutu, kutu, dan caplak, serta organisme yang lebih invasif, seperti cacing kremi, yang biasanya ditemukan di usus besar, dan cacing pita, yang dihasilkan dari makan daging sapi yang kurang matang. Parasitologis medis juga prihatin dengan infeksi parasit yang lebih serius. Kutu dapat menginfeksi manusia dengan penyakit Lyme, dan nyamuk tidak hanya bertanggung jawab atas penyebaran malaria, tetapi juga penyakit virus seperti demam kuning dan ensefalitis.
Seorang ahli parasitologi medis mencoba untuk mengobati berbagai kondisi dengan melakukan penelitian di beberapa bidang. Epidemiologi, imunologi, kemoterapi, dan patologi adalah semua bidang yang menarik bagi ahli parasitologi medis. Melalui penelitian, vaksin terhadap jenis parasit tertentu telah dikembangkan, dan penyebaran banyak penyakit parasit telah sangat diperlambat.
Parasitologis juga dapat bekerja di bidang kedokteran hewan, mempelajari parasit yang menyerang hewan. Ini termasuk hewan ternak yang dibesarkan untuk makanan atau pekerjaan, serta hewan peliharaan yang dipelihara sebagai hewan peliharaan. Selain itu, ahli parasitologi veteriner juga dapat mempelajari parasit yang ditemukan pada satwa liar.
Parasit hewan umum termasuk kutu, kutu, tungau, kudis, dan berbagai cacing. Cacing hati mungkin merupakan parasit yang paling terkenal di antara pemilik hewan peliharaan, karena cacing hati dapat menginfeksi anjing dan kucing. Parasitologis veteriner sering dipekerjakan oleh perusahaan farmasi di mana mereka meneliti terapi dan vaksin yang dapat membasmi parasit pada hewan. Karena beberapa parasit dapat ditularkan dari hewan ke manusia, ahli parasitologi veteriner juga dapat berperan dalam masalah kesehatan masyarakat.
Beberapa ahli parasitologi juga bekerja di bidang pertanian. Mereka membantu petani melindungi tanaman dan tanaman dari parasit yang merusak. Seorang parasitolgoist pertanian juga dapat meneliti kemungkinan penggunaan parasit sebagai sarana untuk memerangi serangga yang juga akan menyerang tanaman.
Untuk berkarir sebagai parasitologis, gelar sarjana dalam biologi atau kimia biasanya diperlukan, meskipun banyak parasitolog memiliki gelar Bachelor of Science di bidang mikrobiologi. Gelar master atau PhD, bagaimanapun, biasanya diperlukan untuk posisi penelitian senior di parasitologi. Jika karir di bidang parasitologi medis diinginkan, gelar medis mungkin juga diperlukan.