Gaji ahli paleontologi dipengaruhi oleh sejumlah faktor utama, termasuk tingkat pendidikan dan lingkungan kerja. Beberapa ahli paleontologi memiliki gelar sarjana dasar empat tahun, sedangkan ilmuwan lain mungkin memiliki gelar doktor. Selain itu, ahli paleontologi dapat bekerja di lapangan, di museum, atau di dalam perguruan tinggi atau universitas; gaji ahli paleontologi dapat ditentukan baik oleh pengaturan kerja dan tugas khusus dari posisi tersebut.
Ahli paleontologi dengan gelar doktor hampir selalu memiliki gaji yang lebih tinggi daripada mereka yang hanya memiliki gelar sarjana. Sebagai dokter paleontologi, ilmuwan dapat mengawasi penelitian dan menentukan area baru eksplorasi regional. Sarjana terutama akan bekerja dengan fosil di bawah pedoman ketat dari dokter pengawas paleontologi. Beberapa ahli paleontologi mungkin memiliki gelar master daripada doktor; dengan gelar master, gaji ahli paleontologi akan lebih tinggi daripada dengan gelar sarjana, tetapi lebih rendah daripada dengan gelar doktor.
Lingkungan tempat kerja adalah faktor kunci lain yang mempengaruhi gaji ahli paleontologi. Beberapa ilmuwan melakukan perjalanan ke daerah terpencil untuk mempelajari fosil di mana mereka ditemukan; para pekerja ini biasanya dibayar dengan sangat baik karena perjalanan membutuhkan komitmen besar dan waktu jauh dari rumah. Biaya perjalanan, seperti makan, biasanya ditanggung oleh majikan ahli paleontologi, juga berkontribusi pada tingkat pendapatan yang lebih tinggi.
Beberapa ahli paleontologi lapangan mungkin bekerja di bidang yang lebih khusus, mencari cadangan minyak yang belum ditemukan. Penemuan fosil di daerah tertentu dapat memberikan pengetahuan baru tentang cadangan minyak, dan ahli paleontologi di daerah ini biasanya mendapatkan gaji yang tinggi karena minyak adalah komoditas yang menguntungkan. Pengusaha biasanya entitas bisnis minyak yang memasok bensin ke anak perusahaan lokal.
Ahli paleontologi yang bekerja di lingkungan perguruan tinggi atau universitas cenderung menghasilkan lebih sedikit uang daripada ilmuwan lapangan. Ahli paleontologi tingkat universitas bekerja di laboratorium yang nyaman selama proses penelitian dan pemeriksaan mereka; sering kali, mereka memiliki asisten mahasiswa yang bekerja dengan mereka untuk mempercepat prosedur analisis fosil. Ilmuwan ini juga dapat mengajar kelas perguruan tinggi untuk mendapatkan lebih banyak pendapatan dan untuk mendapatkan hak untuk bekerja di dalam laboratorium universitas.
Gaji ahli paleontologi untuk ilmuwan museum cenderung agak lebih rendah karena beban kerja mereka umumnya tidak sebesar ahli paleontologi lapangan atau universitas. Posisi ini terutama mengharuskan ilmuwan untuk mengatur dan mengawasi fosil yang dipamerkan, seperti pameran kerangka dinosaurus. Ilmuwan museum akan melakukan penelitian untuk memastikan bahwa tulang fosil ditempatkan dengan benar di pajangan, dan akan menanganinya sedemikian rupa untuk mempertahankan integritas strukturalnya. Ilmuwan juga dapat berbicara di kuliah museum untuk menggambarkan sejarah fosil dan mengajar masyarakat tentang paleontologi.