Mediator adalah pihak ketiga yang bekerja untuk menyelesaikan perselisihan antara dua individu atau organisasi yang tidak setuju. Meskipun tidak ada pelatihan formal untuk mediator, banyak yang memiliki gelar di bidang spesialisasi mereka ditambah pelatihan khusus dalam resolusi konflik atau bidang psikologis. Ada banyak jenis pekerjaan mediasi yang tersedia; selama sifat manusia mencakup argumen dan ketidaksepakatan, mediator akan terus menjadi bagian masyarakat yang sangat berguna.
Banyak pekerjaan mediasi fokus di sekitar pengadilan hukum keluarga. Pasangan yang bercerai sering kali terlibat perang besar-besaran satu sama lain, tidak dapat memutuskan siapa yang mendapat meja kopi, apalagi pertanyaan yang lebih mendesak tentang aset, utang, dan hak asuh. Pekerjaan mediasi di bidang ini sering kali merupakan langkah sementara antara menyelesaikannya tanpa bantuan hukum dan menyewa pengacara untuk menangani masalah sulit di pengadilan. Biasanya jauh lebih murah daripada pengadilan perceraian atau hak asuh yang panjang, mediator dalam hukum keluarga bekerja dengan para pihak untuk mencapai penyelesaian yang adil yang dapat mengikat secara hukum jika hakim setuju.
Pekerjaan mediasi dalam dunia bisnis banyak dan beragam posisi. Beberapa bekerja untuk menyelesaikan perselisihan internal, seperti perselisihan antara karyawan dan manajemen. Mediator dalam jenis pekerjaan ini biasanya memiliki latar belakang di bidang bisnis yang dibahas. Misalnya, seorang mediator yang bekerja untuk menyelesaikan konflik antara perawat dan rumah sakit kemungkinan akan memiliki pengalaman atau pelatihan dalam administrasi rumah sakit.
Beberapa mediator dengan dorongan untuk pelayanan publik dapat menemukan pekerjaan mediasi reguler dengan menyelaraskan dengan departemen polisi atau sheriff. Organisasi-organisasi ini seringkali memiliki lebih banyak keluhan dan perselisihan daripada yang dapat mereka tangani, baik argumen tentang penggunaan taman atau meningkatnya keluhan oleh tetangga yang tidak senang. Jika pihak-pihak yang terlibat setuju, polisi dapat memanggil mediator untuk membantu mencari solusi dengan bekerja sama dengan semua pihak yang terlibat. Menemukan pekerjaan mediasi di sektor publik dapat membantu meningkatkan komunitas dan menjaga polisi dan lembaga penegak hukum lainnya agar tidak kebanjiran.
Sementara banyak pekerjaan mediasi lepas sampai tingkat tertentu, beberapa mediator menemukan pekerjaan penuh waktu dengan perusahaan atau organisasi nirlaba besar. Bisnis tertentu cenderung menghasilkan kontroversi dan perselisihan terus-menerus, cukup untuk memanggil mediator penuh waktu untuk menangani pekerjaan setiap hari. Penting dalam posisi ini untuk dapat mempertahankan reputasi sebagai pihak yang benar-benar netral; sering kali, bekerja penuh waktu untuk satu organisasi dapat memberi kesan bahwa keputusan akan selalu condong ke arah organisasi yang membayar layanan mediasi. Untuk mendapatkan semua pihak ke meja dan mau berkompromi, seorang mediator harus dianggap adil dan tidak memihak semua pihak.