Penilai tanah adalah profesi di bidang konstruksi dan industri real estat. Penilaian melibatkan penilaian tanah atau properti, yang biasanya dilakukan ketika tanah atau properti dijual atau untuk tujuan asuransi. Hal ini tentunya merupakan bagian dari peran seorang penilai tanah, namun perannya jauh lebih bervariasi dari itu. Penilai tanah juga dapat menentukan nilai pasar tanah atau properti dalam hal nilai guna, lokasi, potensi pengembangan, survei geologi dan peraturan zonasi.
Dengan menggunakan faktor-faktor yang terdaftar, penilai tanah menentukan nilai pasar tanah atau properti. Nilai pasar dapat menjadi sangat penting dalam proses keuangan yang berkaitan dengan real estat, baik di pihak pembeli maupun pemberi pinjaman hipotek serta untuk pertimbangan perpajakan dan asuransi. Dengan demikian, penilai tanah memberikan informasi penting kepada pembeli dan pengembang potensial tentang tanah atau properti yang sedang dipertimbangkan untuk dibeli atau dikembangkan.
Penilai tanah juga dapat memfasilitasi proses pengembangan properti atau sebidang tanah. Dia dapat menempatkan pembeli potensial dalam kontak dengan kontraktor dan insinyur untuk memajukan proses ini. Biasanya, penilai tanah harus dipekerjakan sebagai kontraktor, kecuali salah satu pembeli tanah adalah penilai dirinya sendiri. Penilaian dapat dilakukan baik untuk pengembangan swasta maupun komersial.
Sementara banyak penilai tanah memulai praktik mereka sendiri. Penilai tanah lainnya memilih untuk bekerja untuk pengembangan properti yang lebih besar dan perusahaan kepemilikan. Perusahaan-perusahaan ini sering membeli properti dan tanah untuk diri mereka sendiri atau klien dan lebih suka memiliki layanan penilaian untuk pengembangan potensial. Perusahaan-perusahaan ini mendapatkan keuntungan dari penilai tanah in-house dengan mempercepat proses pengembangan tanah yang dibelinya.
Kotamadya juga menyewa penilai tanah untuk menentukan nilai pasar properti. Sering kali, penilaian tanah dilakukan sehubungan dengan penetapan tarif pajak properti residensial dan komersial. Informasi ini kemudian didistribusikan kepada pemilik properti. Tergantung pada kotamadya, pemilik properti dapat menghubungi penilai tanah untuk menanyakan tentang proses dimana penilai tanah sampai pada nilai pasar.
Pendidikan yang diperlukan untuk mempraktikkan penilaian tanah biasanya melibatkan gelar teknik dan layanan bangunan. Gelar sarjana biasanya diperlukan, tetapi diploma yang lebih khusus mungkin juga diperlukan. Di sebagian besar lokasi, badan pengatur lokal, regional dan nasional memantau praktik bisnis penilai tanah, apakah mereka kontraktor independen atau bagian dari perusahaan yang lebih besar. Salah satu contoh organisasi tersebut adalah Appraisal Institute, yang merupakan organisasi pengatur global untuk penilaian tanah.