Apa itu Diet Hemodialisis?

Diet hemodialisis biasanya diikuti oleh mereka yang hidup dengan penyakit ginjal stadium akhir. Diet hemodialisis dirancang untuk mengurangi jumlah limbah yang memasuki aliran darah dan menyaring melalui ginjal. Mengikuti diet hemodialisis memungkinkan pasien dialisis untuk meningkatkan kesehatan dan gaya hidup mereka di antara perawatan. Diet spesifik dapat bervariasi tergantung pada kebutuhan individu, tetapi biasanya mencakup protein dalam jumlah tinggi dan jumlah fosfor, kalium, dan cairan yang berkurang.

Meningkatkan asupan protein merupakan komponen penting untuk mengikuti diet hemodialisis. Protein tanpa lemak berkualitas tinggi umumnya lebih sehat dan menciptakan lebih sedikit penumpukan limbah dalam aliran darah. Protein juga akan membangun otot, memperbaiki jaringan dan memberikan ketahanan yang lebih besar terhadap infeksi.

Salah satu cara terbaik untuk menambahkan protein tanpa lemak ke dalam makanan adalah dengan memasukkan ikan, telur, dan ayam secara teratur. Untuk pasien vegetarian, produk kedelai dan kacang kalengan juga merupakan sumber protein yang cocok. Susu dan keju harus dibatasi karena cenderung tinggi fosfor.

Fosfor adalah mineral yang ditemukan dalam banyak makanan, tetapi umumnya harus dihindari oleh pasien dialisis karena ginjal tidak dapat secara alami mengurangi kadar fosfor. Tingkat fosfor yang berlebihan dapat menguras kadar kalsium dalam tubuh, yang dapat menyebabkan kelemahan dan pengeroposan tulang. Beberapa makanan yang harus dihindari termasuk soda, produk susu, biji-bijian, kacang kering dan kacang-kacangan. Pengikat fosfat, seperti kalsium karbonat atau aluminium hidroksida, juga dapat digunakan untuk mengontrol kadar fosfor di antara perawatan dialisis.

Ginjal yang gagal juga tidak dapat mengatur kadar kalium dalam darah dengan baik. Sangat penting bagi mereka yang menjalani diet hemodialisis untuk mengatur kadar kalium. Kadar kalium yang berlebihan sangat berbahaya bagi kesehatan dan fungsi jantung. Untuk mengurangi kadar kalium, makanan tertentu harus dihindari, termasuk alpukat, pisang, jeruk, dan melon. Bayam, bit, kerang, dan yogurt juga sebaiknya tidak dikonsumsi. Kentang boleh dikonsumsi tetapi harus direbus terlebih dahulu untuk menghilangkan kelebihan kalium.

Cairan juga mungkin perlu dikurangi pada diet hemodialisis, termasuk makanan yang mengandung banyak air. Diet yang memasukkan terlalu banyak cairan dapat menyebabkan pembengkakan yang tidak nyaman dan tingkat tekanan darah. Menghindari makanan yang tinggi natrium merupakan salah satu cara untuk mengontrol rasa haus dan mengurangi asupan cairan. Es krim, Jell-O, dan sup umumnya harus dihindari, karena sebagian besar terbuat dari cairan. Buah-buahan dan sayuran tertentu, termasuk tomat, anggur, selada dan seledri, juga dapat menyebabkan retensi air karena kandungan airnya yang tinggi.