Apa Diet Atkins yang Dimodifikasi?

Diet Atkins yang dimodifikasi adalah rencana makan yang mengikuti prinsip-prinsip diet Atkins yang asli, seperti membatasi asupan karbohidrat, dengan beberapa perubahan. Biasanya, perubahan ini membuat diet sedikit lebih sehat karena lebih banyak variasi dianjurkan dan kontrol porsi sering dilakukan. Selain itu, diet Atkins yang dimodifikasi biasanya menggeser sebagian besar asupan lemak ke varietas tak jenuh yang lebih sehat. Salah satu versi diet ini juga digunakan untuk membantu mengontrol kejang pada pasien epilepsi dan telah terbukti efektif pada orang yang dapat mengikuti pola makan. Pasien mungkin lebih memilih diet ini karena tidak terlalu membatasi dibandingkan diet ketogenik yang sering diresepkan untuk mengontrol kejang, sehingga lebih mudah untuk diikuti.

Diet Atkins yang asli dikembangkan pada tahun 1960-an oleh Dr. Robert C. Atkins, dan ini terutama didasarkan pada pembatasan konsumsi karbohidrat yang parah. Ini karena Dr. Atkins percaya bahwa fluktuasi gula darah akibat konsumsi karbohidrat menyebabkan penambahan berat badan. Dia merekomendasikan agar pengikut diet makan lemak dan protein sebanyak yang mereka inginkan, dan tidak mengharuskan mereka untuk membatasi ukuran porsi atau asupan kalori. Hal ini biasanya mengakibatkan orang makan berbagai makanan yang sekarang dianggap tidak sehat, sehingga diet itu dimodifikasi pada 1990-an.

Diet Atkins yang dimodifikasi biasanya mencoba menyeimbangkan makan sehat dengan prinsip-prinsip rencana awal. Perubahan dilakukan dalam upaya untuk memungkinkan pengikut makan makanan yang lebih seimbang. Karbohidrat dalam jumlah kecil diperbolehkan, meskipun asupannya masih sangat terbatas jika dibandingkan dengan makanan khas rata-rata individu. Perubahan penting lainnya adalah bahwa pengikut diet didorong untuk mendapatkan sebagian besar asupan lemak mereka dari lemak tak jenuh karena mereka memiliki risiko kesehatan yang lebih sedikit terkait dengan konsumsi daripada jenis jenuh. Kontrol porsi dan pembatasan kalori juga didorong untuk mengekang konsumsi makanan tidak sehat.

Untuk pasien dengan epilepsi, mengikuti diet Atkins yang dimodifikasi telah terbukti memiliki beberapa manfaat terapeutik. Hal ini diyakini karena diet tingkat tinggi konsumsi lemak memungkinkan zat yang disebut keton untuk membangun dalam sistem pasien. Kehadiran keton dalam tubuh tampaknya menghambat aktivitas kejang pada banyak pasien, tetapi diet yang mendorong mereka untuk membangun biasanya sangat sulit untuk diikuti. Diet Atkins yang dimodifikasi mungkin lebih mudah karena jauh lebih membatasi daripada diet ketogenik yang sering diresepkan. Diet ketogenik memberlakukan batasan yang lebih ketat pada karbohidrat dan kalori, serta membatasi asupan cairan, yang membuatnya lebih sulit untuk diikuti daripada diet Atkins yang dimodifikasi.