Mereka yang mengalami mual dan muntah setelah berolahraga mungkin merasa frustrasi dengan kenyataan bahwa aktivitas yang seharusnya meningkatkan kesehatan malah membuat mereka merasa sakit. Ada dua penyebab utama muntah setelah berolahraga, keduanya, dalam banyak kasus, dapat dengan mudah diatasi. Beberapa orang muntah setelah berolahraga karena mereka telah berolahraga dengan intensitas yang melebihi tingkat kebugaran mereka. Yang lain mengalami sakit karena mereka makan dengan tidak benar sebelum berolahraga. Untuk mengesampingkan kondisi kesehatan yang lebih serius, mereka yang mengalami muntah setelah berolahraga untuk pertama kalinya harus mempertimbangkan untuk berkonsultasi dengan dokter.
Salah satu penyebab paling umum dari muntah setelah berolahraga adalah berolahraga dengan intensitas yang terlalu menantang untuk tingkat kebugaran seseorang. Ada dua cara utama bahwa berolahraga terlalu keras dapat menyebabkan muntah. Pertama-tama, peningkatan penggunaan otot secara tiba-tiba dapat menyebabkan tubuh mengalihkan sejumlah besar darah ke otot, sehingga mengurangi aliran darah ke area lain di tubuh, seperti sistem pencernaan. Penurunan suplai darah sistem pencernaan ini dapat menyebabkan mual dan bahkan muntah pada beberapa orang.
Berolahraga terlalu keras juga dapat menyebabkan muntah dengan menyebabkan penumpukan zat yang disebut asam laktat dalam darah. Ketika tingkat oksigen dalam darah turun selama latihan, otot menghasilkan asam laktat yang kaya energi dengan memecah karbohidrat. Namun, pada individu yang berolahraga pada tingkat yang terlalu menantang untuk tingkat kebugaran mereka, otot tidak dapat menggunakan asam laktat ini dengan cukup cepat, dan asam laktat mulai menumpuk di dalam darah. Hal ini pada gilirannya dapat memperburuk saraf, yang dikenal sebagai saraf vagus, yang menghubungkan otak ke kerongkongan dan saluran pencernaan. Ketika saraf vagus menjadi parah, tubuh mungkin merespon dengan muntah.
Muntah pasca-olahraga yang disebabkan oleh aktivitas berlebihan biasanya cukup mudah diatasi. Sederhananya, olahragawan harus menghindari berolahraga dengan intensitas yang sangat melebihi tingkat kebugaran mereka. Alih-alih terburu-buru ke dalam rezim latihan yang sangat menuntut, mereka yang memiliki tingkat kebugaran rendah harus memulai dengan latihan yang hanya sedikit menantang, dan harus secara bertahap meningkatkan intensitas latihan mereka. Mereka yang mulai merasa mual saat berolahraga harus menganggapnya sebagai tanda untuk melambat.
Penyebab umum lain dari muntah setelah berolahraga adalah tidak makan makanan yang tepat sebelum berolahraga. Makanan yang kaya protein atau lemak membutuhkan waktu yang lama untuk keluar dari lambung. Oleh karena itu, jika makanan tersebut dimakan segera sebelum berolahraga, dapat menyebabkan ketidaknyamanan, mual, bahkan muntah selama dan setelah berolahraga. Untuk mencegah muntah pasca-olahraga terkait makanan, olahragawan harus beralih ke makanan rendah lemak dan tinggi karbohidrat seperti pisang atau biskuit gandum sebelum berolahraga. Makanan-makanan ini meninggalkan perut dengan cepat, memberikan ledakan energi bagi yang berolahraga tanpa menimbulkan ketidaknyamanan pencernaan.
Muntah akibat olahraga umumnya cukup mudah diatasi, dan biasanya tidak memerlukan perawatan medis. Namun demikian, mereka yang mengalami muntah setelah berolahraga untuk pertama kalinya dapat berkonsultasi dengan dokter. Konsultasi medis dapat mengesampingkan kondisi mendasar yang lebih serius, dan dokter dapat memberikan saran tentang cara mencegah penyakit setelah berolahraga di masa mendatang.