Apa Hubungan antara Fosfor dan Kalsium?

Jumlah fosfor dalam darah mempengaruhi tingkat kalsium dalam darah. Kadar fosfor turun ketika kadar kalsium darah naik. Hubungan antara fosfor dan kalsium dapat terganggu ketika infeksi atau penyakit terjadi. Akibatnya, para ahli lebih memilih untuk mengukur kadar kalsium dan fosfor dalam darah secara bersamaan.

Fosfor dan kalsium adalah mineral yang paling melimpah di dalam tubuh dan bekerja sama untuk membangun gigi dan tulang yang kuat. Limbah di ginjal disaring oleh fosfor, yang juga mengatur bagaimana tubuh akan menggunakan dan menyimpan energi. Memiliki terlalu banyak fosfor dalam tubuh dapat menjadi masalah karena ketika kadar fosfat meningkat, tubuh membutuhkan lebih banyak kalsium. Keseimbangan fosfor dan kalsium diperlukan untuk kepadatan tulang yang sehat serta pencegahan osteoporosis.

Pada ginjal yang sehat, fosfor dan kalsium memiliki hubungan yang seimbang. Ketika ginjal gagal berfungsi dengan baik, kurangnya keseimbangan dapat menyebabkan kalsifikasi, yang sulit dideteksi. Jumlah kelebihan kalsium dan fosfor mengikat bersama untuk membuat endapan kalsium keras. Deposit kalsium ini dapat menumpuk di organ vital dan menyebabkan jaringan mengeras.

Untuk mengurangi risiko gangguan kesehatan yang serius, penderita gangguan ginjal harus berhati-hati agar tidak terlalu banyak mengonsumsi kalsium. Ahli gizi merekomendasikan bahwa pasien penyakit ginjal kronis membatasi jumlah fosfor yang masuk ke dalam tubuh mereka. Sesi dialisis membantu menghilangkan fosfor dari ginjal.

Untuk setiap gram fosfor yang termasuk dalam makanan, tubuh harus mencocokkan jumlah itu dengan gram kalsium lainnya. Ini harus terjadi agar fosfor dapat diserap melalui usus dan masuk ke aliran darah. Jika jumlah kalsium yang diperlukan tidak ditemukan dalam makanan, tubuh akan mengambil kalsium dari deposit di tulang. Fosfor dan kalsium harus seimbang dalam makanan untuk mencegah hal ini terjadi.

Asupan fosfor yang buruk menghasilkan kadar fosfat serum yang sangat rendah. Kondisi ini disebut sebagai hipofosfatemia. Efek dari tingkat fosfor yang tidak memadai termasuk kelemahan otot, anemia, rakhitis, dan peningkatan kerentanan terhadap infeksi.

Kadar kalsium yang rendah dapat mengindikasikan ketidakseimbangan elektrolit yang disebut hipokalsemia. Ini menyebabkan saraf dan otot berkedut dan menjadi kejang. Pasien dengan kondisi ini melaporkan kram di kaki atau lengan mereka.