Apa itu Kaempferol?

Kaempferol adalah polifenol yang merupakan jenis flavonoid, yang dikenal sebagai flavonol. Hal ini ditemukan dalam sejumlah makanan yang dikonsumsi oleh manusia, termasuk kubis Brussel, teh, jeruk bali, brokoli, apel, bawang merah, anggur merah, dan banyak buah beri. Senyawa ini telah ditemukan memiliki efek perlindungan pada kesehatan manusia. Studi menunjukkan bahwa itu melindungi terhadap penyakit jantung dan kanker.

Beberapa flavonol yang berbeda tampaknya memiliki efek perlindungan pada kesehatan manusia. Ini termasuk senyawa quercetin dan myricetin. Kaempferol secara khusus diidentifikasi sebagai bahan makanan yang menurunkan risiko penyakit jantung fatal pada wanita.

Juga merupakan antioksidan kuat, flavonol ini membantu mencegah kerusakan oksidatif pada sel dan DNA. Diperkirakan untuk mencegah arteriosklerosis dengan mekanisme ini. Melindungi DNA dari kerusakan oksidatif juga dapat membantu melindungi dari kanker, dengan mencegah terjadinya mutasi.

Studi laboratorium telah menemukan bahwa senyawa alami ini menghambat pembentukan sel kanker dan pertumbuhannya. Telah terlihat sangat efektif dalam kombinasi dengan quercetin. Kaempferol juga tampaknya membuat sel kanker lebih sensitif terhadap agen anti kanker, termasuk obat kemoterapi.

Konsumsi brokoli dan teh berkorelasi dengan penurunan kanker ovarium pada wanita pascamenopause. Efek ini tampaknya spesifik untuk kaempferol, dan bukan efek umum dari konsumsi flavonoid. Jumlah yang dibutuhkan untuk perlindungan tampaknya dua cangkir brokoli per hari, atau empat cangkir teh hijau atau hitam setiap hari.

Kaempferol tampaknya memiliki sifat yang bekerja melawan estrogen, menjadikannya fitoestrogen. Hal ini menunjukkan bahwa ia dapat mengikat reseptor estrogen dan memblokir pengikatan estrogen. Beberapa jenis kanker payudara difasilitasi oleh pengikatan estrogen. Fitoestrogen lainnya, seperti genistein dan daidzein, juga telah terlibat dalam menurunkan tingkat kanker payudara. Ada penelitian yang menghubungkan kaempferol dengan penurunan tingkat kanker payudara, tetapi flavonol ini belum menerima keunggulan fitoestrogen lainnya.

Suplemen kaempferol tersedia secara komersial. Namun, beberapa orang mungkin alergi terhadapnya. Seseorang harus selalu memeriksakan diri ke dokter sebelum mengonsumsi suplemen apa pun. Senyawa alami dapat memiliki berbagai efek, dan dapat mengganggu metabolisme obat resep dan sediaan herbal lainnya.

Kaempferol juga dikenal sebagai kuning nila. Ini bertanggung jawab atas pewarnaan bunga kuning cerah dari pohon tropis Acacia decurrens dan A. longifolia. Ada pewarna komersial yang dikenal sebagai kuning nila, tetapi memiliki struktur kimia yang berbeda dari flavonol.