Apa Hubungan antara Strontium dan Kalsium?

Strontium dan kalsium adalah dua elemen kimia yang terkait erat yang diperlukan dalam makanan manusia untuk meningkatkan kepadatan tulang dan kekuatan struktur tulang stres tinggi seperti gigi. Meskipun efek menguntungkan mereka, strontium dan kalsium dapat mengganggu satu sama lain dalam hal penyerapan oleh tubuh karena fakta bahwa keduanya adalah bahan kimia bermuatan positif dalam kategori yang sama pada tabel periodik unsur. Kalsium dapat mencegah penyerapan strontium, dan strontium dapat menggantikan kandungan kalsium pada tulang dan gigi jika dikonsumsi secara terpisah. Namun, kedua senyawa tersebut direkomendasikan sebagai pengobatan osteoporosis, dan biasanya diformulasikan menjadi senyawa yang akan diserap lebih baik dalam kombinasi, seperti dengan kalsium karbonat dan strontium ranelat.

Penelitian telah menunjukkan bahwa strontium lebih baik dalam membangun kembali tulang dengan efek samping yang lebih sedikit daripada senyawa sebelumnya dalam kelompok bifosforat seperti aledronat atau risedronate. Namun, banyak orang memiliki ketakutan bawaan terhadap unsur strontium, karena bentuk radioaktifnya seperti strontium-90 adalah produk sampingan langsung dari ledakan senjata nuklir. Jenis strontium radioaktif ini jika ada dalam makanan juga akan terakumulasi dalam struktur tulang dan menyebabkan kanker. Strontium alami aman untuk dicerna dan merupakan elemen umum dalam air laut dan hadir dalam konsentrasi yang lebih tinggi di tanah daripada karbon asli. Studi pada tahun 1985 di mana 600 hingga 700 miligram strontium dimasukkan dalam makanan telah menunjukkan peningkatan kepadatan tulang pada tingkat 172% di atas normal.

Studi medis telah menunjukkan bahwa suplemen strontium yang dikonsumsi sendiri mengurangi efek osteoporosis, dan mengurangi kejadian gigi berlubang dan efek radang sendi. Namun, ketika strontium dan kalsium digabungkan, efek ini berkurang karena strontium hampir seluruhnya dikeluarkan dari tubuh. Perawatan osteoporosis umumnya merekomendasikan, oleh karena itu, bahwa kedua mineral strontium dan kalsium diambil setidaknya dua jam terpisah satu sama lain sehingga mereka dapat diserap ke dalam aliran darah secara terpisah. Penyerapan kedua mineral juga dapat terpengaruh jika suplemen lain seperti magnesium dan potasium dikonsumsi secara bersamaan.

Karena strontium dan kalsium digunakan oleh proses metabolisme yang sama di dalam tubuh, mereka juga cenderung diekskresikan dalam urin ketika berbagai jenis kimia metabolik mengganggu penggunaannya oleh biologi manusia atau hewan. Strontium paling mudah diserap dalam kondisi puasa, dan baik strontium maupun kalsium digunakan lebih lengkap pada anak-anak dan wanita hamil daripada segmen populasi orang dewasa lainnya. Kekurangan kandungan magnesium dalam tubuh akan menghambat penyerapan strontium dan kalsium. Fosfor juga telah terbukti menjadi penghambat penyerapan strontium yang lebih kuat daripada kalsium ketika suplemen fosfor dan strontium dikonsumsi bersamaan.